Orang Tua Berkewajiban Memproteksi Anak dari Bahaya Narkoba

Kabid-Cegah-Dayamas-BNNP-Jatim-AKBP-Ria-Damayanti-memberikan-materi-bimtek-kepada-warga-Kelurahan-Keputran-Senin-[28/11]-malam.-[abednego/bhirawa]

Kabid-Cegah-Dayamas-BNNP-Jatim-AKBP-Ria-Damayanti-memberikan-materi-bimtek-kepada-warga-Kelurahan-Keputran-Senin-[28/11]-malam.-[abednego/bhirawa]

(Bimtek BNNP Jatim di Kelurahan Keputran)
Surabaya, Bhirawa
Seperti bunyi pepatah ‘Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati’, itulah upaya yang dilakukan Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat pada Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim untuk membentengi seseorang dari bahaya narkoba. Salah satunya dengan menggelar bimbingan teknik (bimtek) kepada warga di Kelurahan Keputran, Surabaya, Senin (28/11) malam.
Bertempat di Kantor Kelurahan Keputran, bimtek diikuti sekitar 25 orang yang terdiri dari warga dan karang taruna setempat. Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Jatim, AKBP Ria Damayanti mengatakan, peran orang tua sangat penting dalam menjaga dan melindungi anak dari peredaran gelap narkoba. Saat ini narkoba sudah masuk di lingkungan sekolah, terlebih siswa siswi yang notabennya masih anak-anak.
“Para orang tua wajib membentengi anak dari pengaruh buruk narkoba. Ajak anak kita bicara terbuka tentang kesehariannya, dan berilah pemahamam agama maupun doktrin positif kepada anak. Agar nantinya mereka terhindar dari bahaya narkoba,” kata AKBP Ria Damayanti saat memberikan pengarahan.
Dijelaskan Ria, orang tua wajib tahu tentang barang bawaan yang dibawa anak, baik sebelum berangkat maupun sepulang sekolah. Sebab, narkoba saat ini banyak macam variasinya, bahkan ada yang berbentuk permen guna mengelabuhi petugas. Nah, hal itulah yang harus mendapat pengawasan ekstra dan peranan penting orang tua sangat dibutuhkan. Modus inilah yang harus diketahui para orang tua.
Berkaca dari penggerebekan BNNP Jatim di Desa Rabesan, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan Madura, Sabtu (26/11) lalu. Ria mengatakan, salah satu yang berhasil diamankan petugas adalah anak yang masih duduk dibangku SMP. Awalnya mereka diberi narkoba secara cuma-cuma, hingga akhirnya mereka disuruh membeli dengan harga yang relatif mahal.
“Pemahaman dan peran serta orang tua tentang narkoba, tidak hanya di bimtek ini saja. Sesudah bimtek ini, ilmu dan pengetahuan yang telah diberikan bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Terutama difokuskan pada keluarga dulu, baru bisa disosialisasikan ke masyarakat,” harapnya.
Sementara itu, Ketua PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) Surabaya, Budi mengaku senang dengan bimtek yang dilakukan BNNP Jatim dalam program P4GN. Kegiatan ini, lanjut Budi, merupakan bentuk kongkrit dalam usaha memerangi peredaran gelap narkoba. Apalagi saat ini Indonesia masuk kategori Darurat Narkoba. Zaman dulu musuh berperang dengan menggunakan senjata. Tapi sekarang, musuh mempersenjatai dirinya dengan narkoba.
“Sasarannya adalah melemahkan generasi muda kita dengan narkoba. Dengan bimtek P4GN yang dilakukan BNNP Jatim, pengetahuan dan ilmu ini dapat digunakan sebagai benteng untuk melindungi keluarga kita dan anak-anak dari bahaya peredaran gelap narkoba,” tambahnya. [bed]

Tags: