Orangtua Perlu Tahu Strategi PPDB Jalur Kawasan

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Soal TPA Baru, tapi Konten Tetap Sama
Dindik Surabaya, Bhirawa
Jalur sekolah kawasan tetap akan menjadi primadona dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Surabaya tahun ini. Sehingga, untuk dapat lolos tentu tidak mudah. Karena itu, orangtua pun harus tahu strategi jitu untuk memenangi persaingan masuk ke sekolah kawasan.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya Ikhsan menuturkan mekanisme PPDB jalur kawasan tetap sama dengan tahun lalu. Namun, yang perlu dipahami orangtua adalah strategi agar anak bisa lolos. Salah satunya ialah menentukan sekolah kawasan yang akan dituju. “Yang paling utama pilih sekolah kawasan terdekat. Berikutnya sesuaikan dengan hasil nilai UN (Ujian Nasional,” tutur Ikhsan, Kamis (9/6).
Ikhsan mengakui pada dasarnya persaingan jalur kawasan tidak seketat perkiraan. Bahkan dengan perbandingan 1 :2 atau 1 : 3, PPDB jalur kawasan bisa dilakukan. Namun di lapangan, persaingan ternyata lebih ketat dari itu. Sebab, pendaftaran calon peserta didik terpusat pada beberapa titik sekolah saja. “Sebenarnya kalau sebaran pendaftarnya merata, tidak ketat persaingannya. Bahkan ada sekolah kawasan yang keketatannya tidak sampai 1 : 1. Jadi yang daftar pasti masuk,” tutur Ikhsan.
Perbandingan tingkat keketatan, lanjut Ikhsan, bisa terlihat dari sebaran nilai UN SMP/MTs dan US (Ujian Sekolah) SD/MI. Hingga saat ini, Ikhsan mengaku belum dapat memastikan akan kembali mengorting grade sekolah kawasan seperti tahun-tahun sebelumnya atau tidak. “Kita lihat dulu keketatannya, baru grade kita sesuaikan. Kalau sebaran nilainya sudah mencapai 1:2 dengan kuota sekolah kawasan, itu sudah cukup,” tutur mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya itu.
Ikhsan mewanti-wanti orangtua agar tidak mengandalkan pemenuhan pagu sekolah kawasan dengan memilih sekolah paling yang ketat persaingannya. Sebab, pemenuhan pagu belum tentu dilakukan kecuali jika kekurangannya mencapai satu rombongan belajar (Rombel). “Harus bisa mengukur diri, jangan mengandalkan sisa kursi sekolah kawasan yang dibuka lewat jalur umum. Sebab belum tentu juga kita buka untuk memenuhi sisa pagu,” kata dia.
Lebih lanjut Ikhsan menjelaskan, tahun ini seleksi jalur sekolah kawasan tetap menggunakan dua parameter. Yakni 40 persen nilai UN dan 60 persen nilai Tes Potensi Akademik (TPA). Dari segi konten, tidak ada perubahan mendasar. Namun, Ikhsan memastikan semua soal akan diperbarui. “Tahun ini kita tetap gunakan TPA secara off line. Mudah-mudahan tahun depan bisa dikembangkan secara on line,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PPDB Surabaya Yusuf Masruch menambahkan konten TPA tetap menggunakan tiga aspek. Di antaranya verbal, figural dan numerikal. Yusuf merinci, kemampuan berpikir verbal meliputi pemahaman bacaan, analogi verbal, melengkapi kalimat dan klasifikasi verbal.
Sedangkan kemampuan berpikir numerikal meliputi analogi bilangan, teka-teki bilangan dan deret bilangan. Sementara kemampuan berpikir figural meliputi klasifikasi gambar, analisis gambar dan matriks gambar. Untuk melihat bentuk-bentuk soal pada ketiganya, calon pendaftar bisa mengkases di www.ppdbsurabaya.net. “Kita siapkan contoh-contoh soalnya. Silakan kalau mau latihan,” kata Yusuf.
Lebih lanjut Yusuf mengatakan, TPA akan digelar selama dua hari. Untuk jenjang SMP kawasan dilakukan pada 29 Juni. Sementara untuk jenjang SMA kawasan dilakukan pada 30 Juni. Sebelum mengikuti TPA, pendaftar harus bersiap diri dengan menentukan lokasi tes. “Lokasinya sudah kita siapkan. Begitu daftar online, langsung dapat lokasi. Tapi sehari sebelum ujian sebaiknya survei dulu ke lokasi tes,” pungkas dia. [tam]

Tags: