Organda Kota Batu Desak Penurunan Setoran Angkot

Para pengurus Organda Batu saat hendak melakukan audiensi dengan Walikota di Kantor Balaikota, Senin (22/6) kemarin.

Para pengurus Organda Batu saat hendak melakukan audiensi dengan Walikota di Kantor Balaikota, Senin (22/6) kemarin.

Kota Batu, Bhirawa
Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) Kota Batu mengeluarkan rekomendasi untuk menurunkan uang setoran Angkutan Kota (Angkot) selama Bulan Ramadhan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk toleransi kepada para sopir atas menurunnya jumlah penumpang angkot di Kota Batu selama Bulan Suci.
“Selama Ramadhan ini banyak kegiatan masyarakat yang berkurang sehingga kebutuhan masyarakat terhadap jasa angkot juga ikut berkurang, Apalagi saat ini juga dibarengi dengan masa liburan sekolah,”ujar Ketua Organda Kota Batu, Sujono, saat melakukan audiensi dengan Walikota Batu di Kantor Balaikota, Senin (22/6).
Dengan fakta di lapangan ini maka Organda Batu melakukan rekomendasi pada para pemilik mobil angkot untuk menurunkan uang setoran yang dibebankan pada para sopir. Adapun besaran penurunan uang setoran ini hanya berkisar Rp10.000,- hingga Rp 15.000,- .
Diketahui, jumlah angkot yang beroperasi di Kota Batu ada sekitar 300 unit. Meskipun jumlah penurunan uang setoran angkot tidak terlalu besar, diharapkan bisa membantu para sopir angkot untuk mempersiapkan diri menyambut Lebaran 2015.
Langkah yang diambil Organda Kota Batu ini merupakan langkah kongkrit yang diambil setelah organisasi ini dilantik pada 28 mei 2015. Diketahui Organda Batu merupakan organisasi baru setelah melepaskan diri dari Organda Malang.
Adapun motif untuk berdiri sendiri ini didasari semakin padatnya kendaraan pariwisata dan kendaraan umum yang masuk ke Kota Batu. Hal ini membuat permasalahan angkutan umum di Kota Wisata ini bertambah kompleks. Diharapkan dengan berdiri sendiri Organda Batu akan lebih cepat menyelesaikan permasalahan angkutan umum yang ada.
“Sebagai organisasi yang baru, maka kami (Organda Batu) meminta audiensi kepada bapak Walikota untuk meminta petunjuk kepada beliau. Usai bertemu dengan bapak walikota, kita akan melanjutkan untuk bertemu dengan Kepolisian, Dinas Perhubungan, dan DPRD,”tambah Wakil Ketua Organda Batu, Zainal Huda.
Dalam kajian Organda Batu, banyaknya angkutan wisata seperti bus yang masuk ke Kota Batu sempat membuat keberadaan angkot di kota ini menjadi sepi. Dan salah satu langkah yang telah diambil Organda Batu adalah akan membuat kerja sama dengan pengelola obyek wisata. Bentuk kerja samanya, wisatawan yang ada di salah satu obyek wisata dan hendak menuju obyek wisata yang lain harus menggunakan jasa angkot.
“Jika tetap menggunakan bus, maka jalan-jalan desa yang memiliki obyek wisata seperti di Desa Oro-Oro Ombo akan macet. Dengan kerja sama ini akan membuat rekan-rekan angkot akan mendapatkan banyak penumpang,”jelas Sujono.  [nas]

Tags: