Organisai Pelajar Surabaya Siapkan Kongres Generasi Lima

 Ketua Orpes Surabaya 2015 Khusnul Prasetyo memberi selamat kepada penggantinya Ade Setiawan dari SMA Dr Soetomo Surabaya.[adit hananta utama/bhirawa]

Ketua Orpes Surabaya 2015 Khusnul Prasetyo memberi selamat kepada penggantinya Ade Setiawan dari SMA Dr Soetomo Surabaya.[adit hananta utama/bhirawa]

Pemkot, Bhirawa
Pelaksanaan kongres pelajar Surabaya akan digelar dengan penampilan baru. Ini setelah kepengurusan organisasi pelajar Surabaya (Orpes) generasi empat berakhir dan digantikan oleh pengurus baru generasi lima yang telah terpilih kemarin, Kamis (20/10).
Melalui pemilihan langsung, Orpes generasi kelima ini memunculkan sosok Ade Setiawan sebagai ketua Orpes 2016.  Pemilihan kali ini diyakini akan membawa suasana baru karena Ade berasal dari sekolah swasta, yakni SMA Dr Soetomo. Berbeda dengan kepengurusan orpes yang sebelumnya kerap diisi oleh pelajar dari sekolah negeri.
“Kami tetap akan melaksanakan program-program yang sudah ada, namun dengan pengembangan yang lebih baik,” tutur Ade setelah dinyatakan terpilih sebagai ketua Orpes di Kantor Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya.
Ade dipilih melalui proses voting dan berhasil mengolek 56 suara dari total 195 ketua OSIS yang mewakilih SMP dan SMA/SMK se Surabaya. Sebelum pemilihan, proses seleksi juga dilakukan mulai dari FGD sampai pemaparan program. “Kongres pelajar nusantara seperti yang telah dilakukan pada 2014 lalu akan kita hidupkan kembali. Hal ini penting karena berfungsi untuk mempromosikan bakat dan kemampuan siswa Surabaya di kancah nasional,” tutur dia.
Sementara itu, Ketua Orpes generasi ke-empat Khusnul Prasetyo berharap pada pengurus baru agar mau ikut terlibat memecahkan masalah-masalah pendidikan di Surabaya. Hal itu dapat diimplementasikan dalam program Orpes. “Pelajar juga harus mengetahui hak dan kewajibannya, sehingga siap menjadi agen of change yang baik” kata Prasetyo.
Pras, sapaan akrab Khusnul Prasetyo menuturkan, pelajar juga memiliki peran strategis dalam memajukan kehidupan berbangsa. Menurutnya, pelajar dituntut memiliki peran yang lebih tidak hanya bertanggung jawab sebagai akademisi di sekolah. Melainkan diluar itu wajib memikirkan kemajuan bangsa.
“Ada tiga peran strategis, yakni sebagai agent of social control, agent of change, serta iron stock”.
Sementara itu, Kepala Dindik Surabaya Ikhsan mengatakan, melalui Orpes ini para siswa dilatih mentalnya untuk menjadi seorang pemimpin. Pertama bagi lingkungan sekolahnya yang kedua yakni dapat dikembangkan di lingkungan masyarakat.  “Orpes akan memasuki tahun ke lima, oleh karena itu dibutuhkan regenerasi”, tutur Ikhsan.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut berharap agar 10 tahun yang akan datang banyak para pemimpin yang berasal dari pelajar Surabaya. Karena di Orpes para pelajar telah banyak belajar tentang berbagai kegiatan positif dan pengembangan diri. “Bagi yang terpilih diharapkan dapat menyampaikan program baik di lingkungan sekolah ataupun masyarakat” tutur Ikhsan. [tam]

Tags: