Prof Dr Nana Supriatna, M.Ed
Prof Dr Nana Supriatna, M.Ed
Melaksanakan kegiatan outing class bagi siswa-siswi suatu kegiatan yang harus digalakkan. Mulai melakukan observasi dan terjun langsung ke lapangan dinilai perlu bagi anak didik untuk menumbuhkan sifat keberanian dan kemandirian. Selain menghilangkan rasa jenuh dalam kelas, siswa bisa mengetahui langsung hiruk pikuk di luar sekolah demi menjawab tantangan global.
Hal ini ditegaskan Guru Besar dalam bidang Ilmu Pendidikan Sejarah Prof Dr Nana Supriatna, M.Ed saat ditemui Bhirawa di Surabaya beberapa waktu lalu. Menurutnya, seorang guru harus mempunyai seni mengajar dan kreatif kepada anak didiknya.
“Permainan tradisional bisa digunakan dalam metode belajar. Disitulah tercipta demokrasi saat belajar kelompok. Termasuk juga mengajak anak-anak ke pasar tradisional untuk menjawab tantangan global,” urainya.
Nana yang juga sebagai Ketua Program Studi Pendidikan IPS Sekolah Pascasarjana di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini menjelaskan bahwa anak-anak yang bersekolah di daerah terpencil jangan dipaksakan menggunakan teknologi. Sebab, ditangan seorang guru yang kreatif tidaklah menjadi persoalan.
“Makanya, perlu juga rencana piknik. Tidak usaha jauh-jauh. Anak-anak bisa diajak ke pasar tradisional yang keberadaanya mulai tergerus di era globalisasi sekarang ini,” papar Nana yang pernah menjabat sebagai pendiri Perkumpulan Peneliti Pendidikan IPS Indonesia tingkat Nasional.
Dengan adanya kunjungan ke pasar tradisional, lanjut nana, semua siswa pasti terlihat senang dan membuat berkesan. Tidak nampak sedikitpun rasa lelah di wajah mereka meski tenaga mereka terkuras. “Dengan begitu, mereka akan mengetahui perbedaan antara pasar tradisional dan pasar modern. Keberanian dan kemandirian tentunya juga akan tumbuh nantinya,” pungkas Nana. [geh]
