P-APBD Kota Batu Membengkak Rp100 Miliar

Wakil Walikota Batu, Punjul Santoso.

Wakil Walikota Batu, Punjul Santoso.

Kota Batu,Bhirawa
Penambahan anggaran pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD Kota Batu masih akan dikaji ulang bersama tim anggaran (Timgar) Pemkot Batu. Karena saat ini masih ada beberapa proyek fisik yang bernilai puluhan miliar belum dikerjakan. Dalam perhitungan PAK sementara, anggaran belanja langsung mengalami pembengkakan hingga Rp100 miliar.
Wakil Walikota Batu, Punjul Santoso menegaskan, dalam APBD Kota Batu tahun 2015, anggaran belanja langsungnya mencapai Rp532 miliar. Pagu anggaran belanja langsung masih bisa bertambah. Karena masih ada 6 SKPD yang belum memasukan perubahan anggarannya.
“SKPD yang belum menyerahkan program PAK-nya antara lain, Dinas Pengairan Bina Marga, Sekretariat Dewan, Kesbangpol Linmas, Ketahanan Pangan, Badan Penanaman Modal serta  Dinas Sosial Tenaga Kerja,” ujar Punjul, kemarin (19/5). Hal ini membuat PAK 2015 masih dimungkikan akan mengalami pembengkakan lagi.
Menurut Punjul, total APBD Kota Batu tahun 2014 mencapai Rp920 miliar. Tetapi masih dikurangi lagi Rp46 miliar. Karena dana sebesar itu sempat mengalami salah nomor rekening, sehingga tidak bisa dibelanjakan pada awal tahun ini.
Defisit anggaran pada APBD-P masih bisa ditekan. Karena sampai saat ini belum ada sinkronisasi pengelolaan anggaran di setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Selain itu Timgar juga belum menerima laporan dari Dinas Cipta Karya apakah pembangunan GOR terpadu di depan stadion Brantas senilai Rp20 miliar bisa dikerjakan atau tidak. Jika tidak bisa dikerjakan, maka anggarannya bisa dialihkan untuk kegiatan lainnya.
“Wali Kota berharap ada penyederhanaan program kerja. Apabila ada program pembangunan yang tidak bisa dikerjakan hingga akhir tahun disarankan untuk diganti programnya. Misalkan untuk bantuan sosial (Bansos) dan menambah dana hibah,” jelas Punjul.
Sementara, Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Didik Mahmud menyatakan, belum mengetahui dokumen perubahan APBD Kota Batu tahun 2015. Tapi menurut dia, tidak perlu ada defisit. Karena hingga saat ini penyerapan anggarannya belum mencapai 50%.
“Saat pembahasan PAK APBD Kota Batu, akan diteliti proyek fisik mana saja yang gagal atau pasti tidak bisa dikerjakan di tahun ini. Hal ini untuk menghindari rendahnya penyerapan anggaran. Saat ini saja penyerapan anggaran belum sampai 30%. Sekarang mau menambah pagu anggaran. Kita pasti selektif soal itu,” papar Didik. [nas]

Tags: