Pabrik Gula Ngimbang Mulai Giling Penuh

Bupati Fadeli bersama Kapolres AKB Juda Nusa Putra dan Dandim 0812 Letkol Inf Jemz Andre Ratu Edo itu, PT KTM memberikan apresiasi pada petani tebu. [suprayitno/bhirawa]

Bupati Fadeli bersama Kapolres AKB Juda Nusa Putra dan Dandim 0812 Letkol Inf Jemz Andre Ratu Edo itu, PT KTM memberikan apresiasi pada petani tebu. [suprayitno/bhirawa]

Lamongan, Bhirawa
Pabrik gula skala besar yang dikelola PT Kebun Tebu Mas (KTM) mulai melakukan giling penuh pada 1 Juni nanti. Menandai akan dimulainya musim giling pabrik yang berada di Kecamatan Ngimbang tersebut, mereka mengundang mitra petani tebu dari Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan mengenalkan sistem produksi mereka di area pabrik, Kamis (19/5).
Di antara mitra petani tebu yang diundang adalah mereka yang pada September 2015 lalu sudah pernah mengirimkan hasil perkebunannya ke PT KTM saat percobaan giling tebu. Diantaranya petani tebu dari Rembang, Pati,  Jombang, Mojokerto, Kediri, Madiun dan dari Lamongan sendiri.
Dalam acara yang dihadiri Bupati Fadeli bersama Kapolres AKB Juda Nusa Putra dan Dandim 0812 Letkol Inf Jemz Andre Ratu Edo itu, PT KTM memberikan apresiasi pada petani tebu saat uji coba giling tahun lalu. Yakni berupa kendaraan bermotor roda dua kepada petani yang rendeman tebunya paling tinggi, petani yang setoran tebunya paling banyak dan sopir yang paling banyak kirim tebu juga dapat apresiasi.
Direktur Operasional PT KTM Agus Susanto menjanjikan akan menerapkan sistem yang terbuka dan transparan terkait kualitas rendeman tebu yang masuk di pabrik. Terlebih, lanjut dia, sistem di PT KTM sudah terintegrasi semua, termasuk pengukuran kualitas rendeman sudah robotic yang hasilnya langsung bisa dilihat.
“Untuk pembayaran, yang saat uji coba tahun lalu sudah cepat, sekarang akan lebih cepat lagi. Saat ini mesin kami sudah 100 persen siap semua, silahkan sebanyak-banyaknya masukkan tebu, karena kapasitas kami bisa hingga 12 ribu ton, ” imbuh Agus.
Agus juga menyebut pemilihan 1 Juni sebagai tanggal resmi open giling PT KTM karena bertepatan dengan hari lahir Pancasila. “Mudah-mudahan kami bisa menjadi pabrik yang bukan hanya bermanfaat bagi kami, namun juga memberi arti bagi swasembada gula nasional dan member arti bagi petani tebu, ” ujarnya.
Rombongan Bupati Lamongan bersama sejumlah petani tebu kemudian diajak mengelilingi seluruh area pabrik dengan menggunakan dua unit bus. Mereka ditunjukkan proses sistemik mulai dari pendaftaran truk hingga proses tebu di kondensasi menjadi gula kristal.
“Kami punya sistem transformer untuk menampung kondensasi tebu sebelum masuk di tiga unit mesin boiler kami. Selain sebagai penyimpan, unit sistem transformer ini juga membuat hasil kondensasi menjadi lebih bersih karena disaring dua kali, ” jelas Agus.
Masih menurut Agus, keberadaan pabrik gula di Ngimbang itu ternyata juga membuat petani Lamongan kembali tertarik menanam tebu, sehingga ada penambahan luasan lahan. “Informasi dari Dinas Pertanian dan Kehutanan (Lamongan), lahan tebu yang semula sekitar 4 ribu hiktar kini menjadi sekitar 6 ribu hektar, ” ungkap Agus.
Sementara Bupati Fadeli menaruh harapan keberadaan pabrik gula di Ngimbang ini akan bisa membuat petani tebu Lamongan bahagia karena menikmati hasil rendeman yang tinggi. “Pak Agus menjanjikan rendeman di PT KTM bisa mencapai setidaknya 8,5, ” ujar Fadeli.
“Sejalan perintah Pak Presiden Jokowi terkait kemudahan investasi, kami juga segera tindaklanjuti karena terbukti kedatangan investor bisa member manfaat bagi masyarakat. Kami sudah perintahkan perijinan agar dipangkas sehingga 2 hari semua bisa selesai, ” pungkas dia. [yit]

Tags: