Pabrik Gula Rafinasi Harus Punya Kebun Sendiri

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Jakarta, Bhirawa
Menteri Perindustrian Saleh Husin mendorong pabrikan gula rafinasi untuk memiliki kebun tebu sendiri. Ini agar rembesan bahan baku gula jenis tersebut bisa diredam.
Saleh Husin mengatakan pemerintah akan mengawasi secara ketat soal imbauan itu.  “Satu-satunya cara mengurangi impor raw sugar ya dengan memiliki kebun tebu sendiri,” ujar Saleh Husin dalam siaran pers yang diterima, Minggu (28/6).
Pemantauan ketat itu sekaligus menjamin pemisahan pasar gula kristal putih untuk konsumsi langsung masyarakat dan gula kristal rafinasi untuk memenuhi kebutuhan industri. Koordinasi dengan kementerian terkait juga akan dilakukan.
“Kementerian Perindustrian menelisik produksi gula rafinasi melalui verifikasi kontrak. Sedangkan audit distribusi dilakukan oleh Kementerian Perdagangan,” tambahnya.
Gula rafinasi merupakan salah satu bahan penolong industri makanan minuman bersama bahan baku utama lainnya. “Maka, keberadaan  industri gula kristal rafinasi di dalam negeri sangat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan industri makanan dan minuman yang terus berkembang,” ungkapnya.
Pada 2014, industri makanan dan minuman memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar Rp 560,62 tiliun (berdasarkan harga berlaku) atau memberikan kontribusi sebesar 29,95 persen terhadap PDB industri pengolahan non migas.
Pada tahun yang sama, ekspor industri makanan dan minuman sebesar 55 miliar dollar AS atau menyumbang 4,7 persen dari ekspor hasil industri. [ira]

Tags: