Pacu IPM dengan Optimalisasi Produk Pertanian Lokal

Ketua TP PKK dan Dharma Wanita Bakorwil V Jember Tri Ningsih Tjahjo Widodo saat rapat singkronisasi dan fasilitasi penyelenggaraan Peningkatan Produktivitas dan Mutu Hasil Pertanian se Wilker Bakorwil V Jember, Selasa (23/7/2019)

Jember, Bhirawa
TP PKK dan Darma Wanita Bakorwil V Jember pacu peningkat Indek Pembangunan Manusia (IPM) dengan mengotimalkan produk pertanian lokal. Dengan memanfaatkan lahan kosong disekitar rumah dengan budidaya tanaman hydroponik untuk peningkatan gizi keluarga.
” Sekarang kita dimanjakan oleh layanan go-food. Memesan makanan yang belum kita ketahui kesehatan dan kebersihannya. Ini sangat mengkhawatirkan, sehingga pola hidup sehat terus kita kampanyekan kepada masyarakat,” ujar Tri Ningsih Tjahjo Widodo Ketua TP PKK dan Dharma Wanita Bakorwil V Jember saat rapat singkronisasi dan fasilitasi penyelenggaraan Peningkatan Produktivitas dan Mutu Hasil Pertanian se Wilker Bakorwil V Jember, Selasa (23/7/2019)
Menurut Tri Ningsih, di Jawa Timur anak penderita stunting cukup besar. Dari 23 juta anak stunting secara nasional, 9 juta diantaranya berasal Jawa Timur.
” Diantaranya berasal dari Bondowoso, Probolinggo dan Jember penyokong terbesar stuting di Jawa Timur. Mereka (Stunting) akan menjadi beban keluarga dan negara,” ujarnya.
Oleh karena itu, untuk menekan angka stunting, butuh sentuhan dari pemerintah dalam peningkatan gizi kepada masyarakat. Salah satunya mengoptimalkan peran PKK dan Dharma Wanita.
” Peran PKK dan Dharma Wanita sangat penting untuk merubah pola hidup sehat kepada masyarakat. Dengan pemanfaatan lahan disekitar rumah dengan tanaman hydroponik. Selain menghasilkan sayuran sehat, juga meningkatkan kesejahteraan,” tandas pensiunan Polisi kepada Pengurus TP PKK dan Dharma Wanita di 7 Kab/Kota se Bakorwil V Jember.
Ketua TP PKK dan Dharma Wanita Kab.Jember Irine Mirfano mengatakan, sudah melakukan pendataan stunting dimasing-masing desa dan kecamatan.” Ini sangat membantu pemerintah dan kemudian kita membahasnya untuk mencari solusi. Jika perlu kita bersinergi dengan berbagai pihak dalam mengatasi ini (stunting),” ujar Irine
Pihaknya juga berupays menekan angka stunting dengan meningkatkan kualitas gizi, salah satunya pemanfatan lahan dengan hidroponik. “Kami sudah lakukan itu, utamanya diwilayah perkotaan. Selain dapat memperoleh asupan gizi yang baik, juga dapat meningkatkan kesejahteraan,’ kata istri Sekab Jember Mirfano.
Hal senada juga disampaijan oleh Ketua PKK Kab Bondowoso Siti Muimuna Salwa. Menurutnya, pemkab Bondowoso terus melakukan pendataan melalui Kepala Desa, khususnya ibu hamil. “Melalui Kader posyandu dan PKK yang ada di Kecamatan untuk melakukan pemantauan para ibu hamil. Bagaimana asupan gizi hingga proses persalinannya. Termasuk budidaya hydroponik terus dikembangkan, dan ini sudah berjalan beberapa tahun belakangan di Bondowoso.paling tidak sayuran yang dihasilkan dapat memberbaiki gizi keluarga” pungkasnya.
Hadir dalam rapat, Nita Kuswardhani dari Fakultas Tekhnologi Pertanian Universitas Jember dan Nanang Yulianto koordinator Bukalapak Jember. Dalam motivasinnya, Nita Wardhani menyampaikan pengolahan hasil produk pertanian (hydroponik) menjadi bahan baku olahan dengan sentuhan teknologi tepat guna.
Sementara, Nanang Yulianto koordinator Bukalapak di Jember memberikan motivasi marketing dengan sistem online. Menurut Nanang, pihaknya memberikan ruang mempromosikan dan memasarkan produk apapun yang dihasilkan oleh masyarakat secara online.
” Cukup dounload aplikasi bukalapak, semua produk bisa dipasarkan. Dengan aplikasi ini, akan mempermudah transaksi langsung antara produsen dengan konsumsn secara online. Keberadaan aplikasi bukalapak ini, mengajak masyarakat untuk sejahtera secara berjamaah,” tandas Nanang.(efi)

Tags: