Pacu Pengembangan Infrastruktur Agropolitan Ijen – BTS

Rapat Singkrunisasi Fasilitasi Pengembangan Infrastruktur Strategis Cluster Agropolitan Ijen dan Bromo Tengger Semeru yang digelar oleh Bakorwil Jember, Rabu (25/7/2018)

Jember, Bhirawa
Bakorwil Jember berharap pengembangan infrastruktur kawasan agropolitan Ijen dan Bromo Tengger Semeru (BTS) dioptimalkan. Karena dengan pengembangan infrastruktur di kawasan tersebut, dapat meningkatkan volume kunjungan wisatawan dan mempercepat geliat perekonomian masyarkat sekitar.
“Kawasan Agropolitan yang didukung oleh infrastruktur yang memadai, akan menarik wisatan baik nasional maupun wisman internasional,” ujar Kepala Bakorwil Jember R.Tjahjo Widodo yang disampaikan oleh Sekretaris Juhaeri saat membuka rapat singkronisasi dan fasilitasi penyelenggaraan Pengembangan Infrastruktur Strategis Cluster Agropolitan Ijen dan Bromo Tengger Semeru (BTS), diaula Bakorwil Jember, Rabu (25/7).
Menurut Tjahjo, saat ini perkembangan pembangunan infrastruktur dikawasan tersebut diperlukan adanya kerjasama antar daerah penyangga kawasan, guna terciptanya kawasan wisata yang menarik.
” Potensi kawasan Ijen dan BTS sangat memungkinkan dikembangkan guna mengungkit pertumbuhan ekonomi masyarakat. Sehingga perlu kerjasama bidang struktur dan tata kelola pariwisata,” tandasnya pula.
Kasi Destinasi Wisata Alam Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur , Suwondo mendukung upaya Bakorwil Jember dalam memacu pengembangan infrastruktur di kawasan agropolitan Ijen dan BTS. Karena, dengan infrastruktur yang memadai dapat mendongkrak wisatawan yang berkunjung agro wisata di Jawa Timur.
“Agropolitan maupun Minapolitan ini sebagai daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Jadi harapannya nanti sebagai pemenuhan wisatawan (oleh-oleh) yang berkunjung di obyek wisata tersebut.Dengan catatan komoditi tersebut berkualitas dan mempunyai kekhasan tersendiri,’ ujarnya.
Namun diakui oleh Suwondo, destinasi wisata di Jawa Timur belum memiliki daya saing yang bagus.Saat ini paket wisata di Jawa Timur belum kompetitif dan tergolong mahal. Hal ini terutama diakibatkan infratsruktur yang belum bagus.
” Coba kita bayangkan, kalau kita perjalan wisata Surabaya – Jember misalnya, kita harus menempuh 4-5 jam perjalanan. Sepanjang waktu kita duduk saja dan berapa ongkos yang kita bayar. Oleh karena itu, hanya pembenahan infrastruktur secara menyeluruh yang harus dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan ekononi,” tandasnya.
Azizahtul Muffida fungsional Perencanaan Ekonomi Bappeda Jawa Timur yang hadir sebagai pemateri mendukung upaya Baperwil Jember dalam memfasilitasi pengembangan agropolitan di Jawa Timur. Karena dengan kegiatan ini dapat merangsang daerah untuk membuat kawasan agropolitan diwilayahnya.
“Konsep Agropolitan ini masuk dalam RPJMD Jawa Timur 2014-2019. Di Jawa Timur sendiri sudah ada 24 Kabupaten dan 1 kota (kota Batu),” ungkap Azizah.
Untuk menjadi kawasan agropolitan harus ada embrio. Yakni produk unggulan yang dihasilkan daerah tersebut. ” Tidak serta merta dibentuk, tapi harus ada produk unggulan, yang kemudian dilakukan kajian dibuatkan masterplant terlebih dahulu untuk dipresentasikan,’ ungkapnya.
Azizah mengaku infrastruktur kawasan agropolitan Ijen dan Bromo Tengger Semeru (BTS) sudah bagus. Karena ditunjang oleh infrastruktur yang ada dari daerah penunjang kawasan tersebut.
” Bandara, pelabuhan dan infrastruktur jalannya sudah menunjang. Tinggal pengembangan infrastruktur lainya yang saat ini masih dalam taraf kajian lembaga kami,” katanya pula
Sementara Arifiansyah Ketua DPD Association of the Indonesian Tour and Travels Agencie ( ASITA) Jatim mengaku siap nendukung promosi wisata di Jawa Timur khusunya Ijen dan BTS melalui jaringannya. Sebagai sales assocition pihaknya akan mengundang tour and travels yang ada di manca negara.
Namun upaya ASITA ini terganjal oleh support pemerintah dengan tidak segera dibentuknya Badan Otorita pariwista di Jawa Timur.” Kami sudah mengajukan ke pemerintah, agar di Jawa Timur segera dibentuk Badan Otoritas Pariwisata. Karena ada dana dari pemerintah sebesar Rp.20 Triliun untuk promosi. Promosi juga pakai duit,” ujarnya singkat.(efi)

Tags: