Pacu Penjualan, UKM Didorong Menggunakan e-Commerse

Salah satu sentra kuliner UKM Kota Surabaya. Untuk mendorong penjualan, dewan meminta Pemkot Surabaya mendorong pengusaha UKM untuk lebih memanfaatkan e-commerse.

DPRD Surabaya, Bhirawa
UKM Kota Surabaya ternyata belum begitu dikenalkan dunia maya. Pusat-pusat kuliner kelas kecil seperti sentra kaki lima dan UKM tidak banyak muncul di laman pencarian dunia macam Google. Karena itu dewan meminta Pemkot Surabaya mendorong pengusaha UKM untuk lebih memanfaatkan e-commerse alias perdagangan elektronik.
Anggota Komisi B DPRD Surabaya Ahmad Zakaria mengaku prihatin dengan kondisi dan masa depan sentra kuliner milik Pemkot Surabaya, karena faktanya masih banyak yang tutup lantaran sepi pengunjung.
Menurut dia, sudah menjadi kewajiban Pemkot Surabaya melalui Dinas Koperasi untuk menjadikan sentra kuliner di seluruh Kota Surabaya tetap menjadi jujukan penganjung dengan cara menciptakan berbagai inovasi, agar eksistensinya tidak semakin punah bahkan kolaps.
“Coba saja sendiri, kalau kita cek di Google soal makanan dan minuman di Kota Surabaya, yang muncul malah restoran, bukan UKM seperti di sentra kuliner. Begitu pula jika kita cari soal camilan, tas, sepatu dan lain-lain, bukan punya UKM yang muncul, tapi toko sepatu atau Tanggulangin,” ucapnya, Selasa (28/11).
Politisi asal PKS ini mengatakan, jika Komisi B telah menyampaikan dorongan tersebut pada saat pembahasan APBD Tahun Anggaran 2018 beberapa hari lalu kepada tiga SKPD yakni Dinas Koperasi, Dinas Perdagangan dan Dinas Pertanian.
“Kami mendorong Dinas Koperasi, Dinas perdagangan dan Dispertan untuk memberikan pelatihan soal pengenalan e-commerce kepada UMKM dan UKM binaannya, selanjutnya terserah mereka, mau menggunakan aplikasi yang mana,” tandasnya.
Dia juga berpendapat jika pelatihan soal branding, packaging dan sebagainya memang tetap diperlukan, namun penjualan barang tetap menjadi hal yang paling penting.
“Jenis makanan dan minuman di sentra UKM itu sudah tidak perlu lagi branding dan packaging, tapi yang dibutuhkan bagaimana caranya bisa laku,” tegasnya.
Untuk itu, Komisi B DPRD Surabaya mendesak kepada dinas terkait di lingkungan Pemkot Surabaya untuk mengajukan anggaran pelatihan yang berkaitan dengan e-commerce bagi sentra kuliner dan UKM lainnya. [gat]

Tags: