Pacu Produktivitas, Pelindo III Operasikan Crane Baru

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Peningkatan arus barang jenis peti kemas di Kawasan Timur Indonesia (KTI) membuat   PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) terus meningkatkan pelayanan dengan memodernisasi peralatan bongkar muat untuk mempercepat kinerja bongkar muat di Pelabuhan.  Dua unit Ship To Shore (STS) Crane baru atau yang juga dikenal dengan Container Crane (CC) kembali didatangkan untuk memperkuat peralatan bongkar muat khususnya di Terminal Nilam salah satu Terminal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Kedua STS Crane tersebut melengkapi 3 unit Crane yang sebelumnya telah terpasang di Terminal Nilam Pelabuhan Tanjung Perak. Dua unit crane baru tersebut mulai dioperasikan pada hari Jum’at, 6 Nopember 2015 dengan melakukan kegiatan bongkar dan muat perdananya pada kapal petikemas domestik Kapal Meratus Kapuas dengan total jumlah bongkar muat petikemas sebanyak 762 Teus dengan rincian sebanyak 412 Teus dibongkar dan muat sebanyak 350 Teus.
Sebelumnya Pelindo III telah mengujicobakan 2 Unit Ship To Shore (STS) Crane tersebut untuk melakukan bongkar dan muat peti kemas pada kapal KM Teluk Berau dan KM Pulau Nunukan. Saat itu bongkar muat KM Teluk Berau mencapai 432 Teus, sedangkan KM Pulau Nunukan mencapai 433 Teus. Tujuan dari uji coba tersebut adalah untuk memastikan dapat dioperasikannya dengan baik Crane tersebut.
General Manager Pelindo III Tanjung Perak, Eko Harijadi Budijanto, menyampaikan bahwa dua unit STS Crane yang telah didatangkan di Terminal Nilam Pelabuhan Tanjung Perak tersebut mempunyai beberapa kelebihan dibanding dengan crane yang sudah ada, yakni mulai dari kapasitas angkut yang mencapai maksimal 40 ton, kecepatan melakukan aktivitas bongkar muat petikemas hingga 35 box/crane/hour, dalam mengoperasikan 2 STS Crane cukup menambah pasokan energi dengan menambah power house sebesar 2,5 MVA (±1 MVA / Crane), selain itu juga ramah lingkungan karena menggunakan bahan bakar listrik.
“Kami targetkan bahwa sebelum tahun 2017 Container Crane (CC) yang saat ini masih berbahan bakar solar akan dikonversi menjadi bahan bakar listrik, sehingga eco green port atau sustainable port dapat sepenuhnya diterapkan di Pelabuhan Tanjung Perak. Kami ingin mewujudkan pelabuhan Tanjung Perak yang ramah lingkungan demi kelangsungan generasi yang akan datang”, ungkap Eko.
Berdasarkan catatan Pelindo III, hingga triwulan III-2015 ini total arus peti kemas di beberapa pelabuhan yang dikelola Pelindo III terealisasi sebanyak 3,179 juta Teus. Catatan tersebut menunjukkan  adanya peningkatan tipis sebesar 1% dibandingkan triwulan III-2014 lalu yang tercatat 3,174 juta Teus.  Sedangkan realisasi arus petikemas di  pelabuhan Tanjung Perak hingga triwulan III 2015 tercatat 2,2 juta Teus sebelumnya terealisir 2,2 juta Teus
Kepala Humas Pelindo III Edi Priyanto mengatakan bahwa pada triwulan IV tahun 2015 ini arus barang diharapkan akan terus meningkat seiring dengan mulai berangsur-angsur membaiknya perekonomian di tanah air pasca dikeluarkannya paket kebijakan dari pemerintah.
Hal ini juga didasarkan pada realita bahwa pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur yang selalu lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.
Edi mengungkapkan bahwa Pelindo III sepanjang semester 2 tahun 2015 ini mendatangkan beberapa peralatan bongkar muat, tepatnya sebanyak 8 unit Crane untuk menunjang bongkar muat diantaranya 2 unit Grab Ship Unloader (GSU) di Terminal Teluk Lamong Pelabuhan Tanjung Perak, 2 unit Ship To Shore (STS Crane) di Terminal Nilam Pelabuhan Tanjung Perak, 2 unit STS Crane di Terminal Petikemas Semarang (TPKS) Pelabuhan Tanjung Emas dan 4 unit STS Crane memperkuat Terminal Petikemas Banjarmasin (TPKB) Pelabuhan Banjarmasin.
Dua unit Grab Ship Unloader (GSU) dioperasikan di Terminal Teluk Lamong Pelabuhan Tanjung Perak guna mempercepat layanan dan melayani kegiatan bongkar muat khusus barang jenis curah kering food dan feed grain dengan kinerja bongkar muat mencapai 4.000 ton/jam. [ma]

Tags: