Pacu UKM Tumbuh, Pemkot Gelar Surabaya Great Expo 2015

Wali Kota ketika membuka Surabaya Great Expo 2015

Wali Kota ketika membuka Surabaya Great Expo 2015

Pemkot, Bhirawa
Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) Surabaya dari tahun ke tahun terus meningkat. Tidak hanya dalam hal jumlah, namun kualitas produk dan pemasaran produk UKM Surabaya sudah merambah hingga ke luar negeri.
Pemkot Surabaya berupaya menjembatani para pelaku UKM dengan para pembeli dan investor, salah satunya dengan menggelar Surabaya Great Expo 2015 (SGE 2015).
Festival yang bertujuan ingin memperlebar ruang gerak bagi para UKM ini, diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Grand City Mall, Rabu (27/5).
Acara yang juga dihadiri oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Surabaya serta Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya, diramaikan oleh ratusan gerai yang isinya tak hanya pelaku usaha dari sektor swasta, instansi pemerintah, namun juga dari perguruan tinggi.
Risma mengatakan, SGE 2015 bisa menjadi sarana bagi para pelaku Usaha Kecil Menengah bukan hanya melakukan transaksi, namun untuk memperluas jaringan dengan tujuan utama adalah bertemu dengan pembeli, terlebih yang mampu memberikan pesanan secara rutin dan berskala besar.
“Saya tidak ingin mereka cepat puas, masih banyak potensi yang bisa dikembangkan. Semakin besar usaha yang mereka kembangkan, maka potensi bagi mereka untuk menampung saudara atau teman agar mampu bekerja di tempat mereka akan semakin besar,’’ tegasnya.
Risma juga menyebutkan dengan diadakannya acara seperti ini, bantuan berupa akses dalam mempermudah pengurusan perizinan untuk UKM akan semakin mudah.
Bantuan Pemkot Surabaya terhadap pemberdayaan UKM memang sudah dirasakan. Salah satunya  UKM di daerah bekas lokalisasi Dupak Bangunsari.
“Pemkot Surabaya mendukung kami secara penuh, kami warga bekas lokalisasi diberikan bukan hanya pelatihan dan modal, tapi kami dibantu secara pemasaran hingga karya kami diakui di luar. Jika ada tamu dari pemerintahan datang, maka yang dicari untuk souvenir adalah produk kami. Kami juga kerap mengikuti pelatihan yang diadakan pemkot, misalnya berupa pelatihan pewarnaan kain jumput ‘’ ujar Katiyam (61), salah satu kader wilayah yang juga pelaku usaha batik tulis Sari Ratu. [dre]

Tags: