Para anggota PHRI Kota Batu melakukan pertemuan khusus di Hotel Surya Kota Batu, Selasa (11/11) untuk menyikapi rencana larangan PNS menggelar kegiatan di hotel.
Batu, Bhirawa
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batu dari pajak hotel dan restoran terancam menurun. Hal ini terkait akan adanya peraturan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang melarang kegiatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) diselenggarakan di hotel. Hal ini membuat para pengusaha hotel dan restoran di Kota Batu menjadi galau dan langsung membuat pertemuan khusus di Hotel Surya Kota Batu, Selasa (11/11).
Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Uddy Syaifudin mengatakan, kebijakan dari Menpan ini dianggap kurang tepat. Terutama bagi keberlangsungan industri perhotelan di Kota Batu. Karena selain mengandalkan tamu dari wisatawan yang datang ke Batu, hotel di kota ini juga mengandalkan penyewaan hall yang hampir dimiliki setiap hotel.
“Biasanya penyewaan hall ini untuk kegiatan pemerintahan baik rapat besar maupun diklat. Apalagi pendapatan dari penyewaan hall ini mencapai 50 persen dari total pendapatan rata-rata hotel,”ujar Uddy.
Dengan situasi ini membuat para pengusaha hotel yang tergabung dalam PHRI ini mulai panik. Tidak menutup kemungkinan, kata Uddy, penurunan pendapatan hotel ini akan berdampak pada terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). “Jika tidak dengan PHK, maka solusi berikutnya adalah penurunan UMK (Upah Minimum Kota),”tambah Uddy.
Dengan kondisi yang sulit ini, maka PHRI Kota Batu mengirimkan surat ke Menpan. Isinya, agar Menpan melakukan kaji ulang sebelum menerapkan peraturan pelarangan PNS untuk membuat kegiatan di hotel.
Dengan kondisi ini, PHRI Kota Batu meminta agar Pemerintah Pusat tidak terburu-buru dalam menerapkan peraturan di atas. Setidaknya, diberikan waktu bagi para pengelola hotel untuk menyiapkan diri. Jangan sampai peraturan diterapkan secara mendadak, sehingga membuat manajemen hotel menjadi kelimpungan.
Kepala SMKN 1 Batu Prayitno menambahkan, sebenarnya melaksanaan kegiatan di hall hotel tak sepenuhnya mahal. Seperti, menggelar wisuda siswa di sekolah. “Kita harus menyewa tenda dan perlengkapannya yang ternyata biayanya jauh lebih mahal daripada jika harus menyewa hall di hotel,”tambah Prayitno. [nas]
