PAD Pariwisata Bojonegoro Tembus Rp 1,5 miliar

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Bojonegoro, Bhirawa
Salah satu upaya untuk meningkatkan penerimaan daerah yaitu dengan mengoptimalkan potensi dalam sektor pariwisata. Keberhasilan pengembangan sektor kepariwisataan, berarti akan meningkatkan perannya dalam penerimaan daerah, dimana kepariwisataan merupakan komponen utamanya dengan memperhatikan juga faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Diantanta, jumlah wisatawan yang berkunjung baik domestik maupun internasional, tingkat hunian hotel, pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, dan retribusi obyek wisata.
Sepertihalnya di Bojonegoro sejumlah potensi wisata dapat mendongkrak peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Terbukti dalam setahun 2016 kontribusi dari sektor pariwisata tembus Rp1,5 miliar.
Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata Disbudpar Bojonegoro, Suyanto mengatakan pencapaian target pendapatan wisata lokal tahun 2016 cukup menggembirakan. Diantaranya, wisata dander park, khayangan api.
“Paling besar menyumbang PAD adalah wisata air Dander Park dengan angka Rp815 juta, dengan jumlah pengunjung 90.579 orang. Disusul Khayangan Api yang menyumbang PAD sebesar Rp428 juta dengan pengunjung 56.915 orang,” jelas Suyanto, kemarin (5/1).
Menurutnya cukup banyak potensi destinasi wisata yang dimiliki daerah. Selain Dander Park dan Kahyangan Api juga ada Waduk Pacal, Negeri Atas Angin, Kedung Maor dan Agro Belimbing. Makanya tahun depan target pendapatan tahun ini akan dinaikan.
Jika tidak dinaikan, maka kelebihan dari target yang ditetapkan itu tidak akan dimasukan dalam APBD dan sisa dari target tersebut akan dimasukan di kas daerah sebagai SiLPA yang tidak bisa digunakan untuk pengelolaan program.
“Sehingga untuk bisa mencapai target yang dinaikan itu, kita akan benahi semua tempat wisata, baik sistemnya maupun sarana dan prasarananya,” pungkasnya.
Diharapkan meningkatnya sektor wisata bisa mendongkrak perekonomian masyarakat. [bas]

Tags: