PAD Pasar Loak Surabaya Belum Tertagih

Anugrah Aryadi

DPRD Surabaya, Bhirawa
Komisi B DPRD Kota Surabaya menyebutkan ada potensi retribusi merupakan Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) Kota Surabaya yang belum tertagih di sejumlah pasar surabaya.
“Ada potensi PAD yang belum tertagih di sejumlah pasar di surabaya,” ujar Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, Anugrah Aryadi usai menggelar hearing dengan pedagang pasar loak surabaya, Rabu (24/7).
Politisi PDIP Kota Surabaya ini mengatakan, PAD yang belum tertagih dari sekian banyak pasar, salah satu contoh dari pasar loak hingga saat belum bisa tertagih karena belum tahu secara riil .
“Bukan kita tidak kooperatif dengan Direksi PD Pasar Surya, kami ingin kondisi riil yang terjadi sebenarnya agar bisa terungkap di komisi B ini,” katanya,
Menurut ia, dari pengalaman yang lalu pada pimpinan direksi sebelumnya saat diundang hearing oleh komisi B, kepala unit pasar tidak pernah dihadirkan sehingga permasalahan yang ada tidak pernah terungkap.
“Nah sekarang kita balik, kita panggil dulu kepala unit pasarnya, karena beliau mengerti permasalahan lapangan (Pasar),” paparnya. Adanya PAD yang belum tertagih, Ia menjelaskan, dari pengaduan masyarakat terkait tidak tertagihnya PAD di pasar loak yang dirasa begitu besar, seperti apa yang disampaikan oleh Sukarman Kepala Unit Pasar Loak kondisi riilnya seperti itu.
“Karena beliau menjabat sejak 2015 sudah mewarisi keadaan yang seperti itu, jadi ibaratnya ketiban sampur sehingga beliau yang membereskan,” paparnya.
Oleh karena itu, Komisi B mencoba mendorong agar PAD di pasar loak yang belum bisa tertagih bisa lebih berdaya. mandiri dan menghidupi dirinya sendiri, sedangkan posisi sekarang PD Pasar dalam kondisi defisit.
“Kita komisi B mencoba membantu PD Pasar, ternyata kita bisa temukan ada satu unit pasar saja yang berpontesi PAD nya sangat luar biasa besarnya,” terangnya.
Lanjut ia mengatakan, bayangkan kalau tiap tahun bisa tertagih dua milyar lebih tentunya bisa untuk menghidupi PD Pasar secara keseluruhan, sedangkan ini hanya satu pasar saja, padahal di surabaya ada kurang lebih 83 unit pasar se-surabaya.
“Secara berkala dengan waktu yang singkat ini kita akan panggil semua kepala unit pasar agar mereka bisa membeberkan permasalahannya, kalau kita panggil direksi pasti mengatakan defisit terus,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Pasar Loak Surabaya Sukarman mengatakan, ada 1.000 lebih pedagang pasar loak yang belum membayar meskipun sudah punya terbit rekening maupun yang belum.
“Tetapi dari data yang ada kurang lebih 2.000 sekian lebih pedagang pasar loak yang tidak membayar,” katanya. Pedagang pasar loak belum membayar ini, Ia menjelaskan, sejak mulai diterbitkan rekening pada tahun 1999 yang lalu, jumlah nilai pembayaran beragam sesuai ukuran stand mulai Rp 34.550, Rp 50.000 dan Rp 80.000 setiap bulan.
“Tagihan yang didapat setiap bulan senilai Rp18 juta, sedangkan potensinya kalau terbit bayar keselurahannya Rp180 juta setiap bulannya,” paparnya.
Alasan pedagang yang belum bayar ini, menurutnya kebanyakan mereka beralasan tidak punya uang dan belum dapat pelaris serta dagangannya belum laku. “Pada saat juru tagih kita ke sana (Pedagang) alasan pedagang belum punya uang atau belum ada pelaris,” pungkasnya. [dre]

Tags: