PADes Desa Pujiharjo Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Warga

Kantor Desa Pujiharjo, Kec Tirtoyudo, Kab Malang dibangun dengan menggunakan dana PADes

Kab Malang, Bhirawa
Upaya Pemerintah Pusat dalam meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat desa, kini sudah dirasakan sebagian desa di wilayah Kabupaten Malang. Karena anggaran yang diberikan Pemerintah Pusat melalui Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD) keseluruhan digunakan untuk pembangunan desa. Sehingga dari dampak pembangunan desa tersebut, masyarakat bisa meningkatkan taraf perekonomiannya.
Salah satunya adalah Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, yang sebelumya sebagai desa terisolir atau jauh dari Pusat Ibu Kota Kabupaten Malang, kini desanya berkembang pesat jika dibandingkan beberapa tahun lalu. Sedangkan pesatnya pembangunan desa tersebut, karena mendapatkan gerojokan dana dari Pemerintah Pusat, yaitu berupa DD/ADD. Sehingga alokasi dana yang diperoleh Desa Pujiharjo kesemuanya untuk kepentingan desa.
Sedangkan pesatnya pembangunan desa itu, hal tersebut juga karena Kepala Desa (Kades) Pujiharjo mampu mengelola Sumber Daya alam (SDA) yang ada di wilayahnya, diantaranya mengelola pantai yang dijadikan tempat wisata. Dari mengelola tempat wisata pantai itu, maka uang hasil restribusi tiket masuk menjadi Pendapatan Asli Desa (PADes).
Hal ini dibenarkan, Kades Pujiharjo Hendik Arso Marhein, Rabu (21/8), kepada Bhirawa, jika dua tahun terakhir ini, PADes Desa Pujiharjo terus meningkat. Sedangkan peningkatan PADes itu, karena Desa Pujiharjo mengelola tempat wisata, seperti Pantai Sipelot, Pantai Tenger, Pantai Watu Kuwung, wisata Air Terjun Pasir Putih atau Wedi Putih.Sedangkan PADes 2017 sebesar Rp 100 juta, dan pada 2018 meningkat menjadi 200 persen yakni sebesar Rp 320 juta.
“Meningkatnya PADes, maka hal ini juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Pujiaharjo. Dan semua tempat wisata dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang membawahi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis),” jelasnya.
Sehingga, dia melanjutkan, Pokdarwis inilah yang mejalankan unit usaha pariwisata, termasuk juga unit usaha rumah tamu atau homestay yang dikhususkan bagi wisatawan. Dan dari hasil PADes itu, maka pihaknya mampu membangun Kantor Desa berlantai dua, yang menelan anggaran sebesar Rp 300 juta. Sedangkan sumber pendapatan tidak hanya mengelola tempat wisata pantai saja, tapi juga mengelola air minum, penggilingan batu koral, dan pengelolaan sampah.
“Konsep membangun Desa Mandiri yang sudah kami jalankan, ini sebagai modal untuk lebih mengembangkan SDA yang kita miliki. Karena potensi yang dimiliki desa, kitakelola dengan maksimal. Sehingga dampaknya bisa memberikan kesejahteraan pada masyarakat Desa Pujiharjo,” tutur Hendik.
Ditambahakan, Desa Pujiharjo pada tahun 2018 telah menerima DD sebesar Rp 769 juta, dan ADD sebesar Rp 471 juta. Namun, pada 2019 ada keanaikan DD sebesar Rp 895 juta, serta ADD juga kenaikan sebesar Rp 492 juta. Sedangkan dari anggaran itu, kita gunakan untuk membangun infrastruktur, diantaranya pembangunan jalan desa sepanjeng 670 meter, drainase terdapat lima titik, plengsengan dua titik, gorong-gorong dua titik, dan renovasi rumah wisata.[cyn]

Tags: