Paduan Suara SMAM X Meriahkan Upacara Kemerdekaan di Grahadi

54 siswa SMA Muhammadiyah X Surabaya saat prosesi peringatan hari kemerdekaan di gedung Grahadi, Jumat (17/8).

Kembangkan Potensi Siswa, Ajak Orangtua Ikut Terlibat
Surabaya, Bhirawa
Mengirim 54 siswa dalam prosesi peringatan hari kemerdekaan di gedung Grahadi, Jumat (17/8) lalu, menjadi kebanggan tersendiri bagi SMA Muhammadiyah X Surabaya. Pasalnya untuk pertama kalinya sejak sekolah ini berdiri, empat tahun lalu, SMAM X berkontribusi dalam prosesi peringatan hari kemerdekaan di Provinsi Jawa Timur tersebut.
Kepala SMAMX, Sudarusman mengungkapkan meskipun terlihat sederhana, namun hal itu membuat ia bangga. Mengingat apa yang dibutuhkan oleh para siswanya selama ini, dalam mengasah potensi yang dimiliki, selalu dipenuhi oleh pihak sekolah.
“Ini merupakan sebagian dari hasil sekolah dalam menjawab apa yang dibutuhkan siswa. Salah satunya yaitu pemenuhan fasilitas mereka,” ungkap dia.
Ia mengatakan, jika pihaknya ingin memerdekakan para siswa dengan memberikan wadah untuk berkembang.
“Kita ingin menyamakan visi orangtua dengan sekolah. Karena yang kami lihat kemerdekaan anak belum 100 persen tercapai,” ujar dia. Lebih lanjut, lalu bagaimana meyakinkan orangtua atas penyamaan visi ini. pihaknya menuturkan dengan terus mendorong para siswa untuk berkarya. Salah satunya dengan mengirim mereka diberbagai ajang kompetisi maupun ikut serta dalam kegiatan kenegaraan.
“Saya tahu betul anak-anak saya ini bekerja sangat keras. Tidak sedikit pada mulanya orangtua yang nyinyir kepada kami. Namun kita hadapi dengan senyuman. Setelah kegiatan ini selesai, dan mereka melihat anaknya waku itu. para orangtua berterimakasih kepada kami. Sekaligus berbangga diri kepada anaknya,”tutur dia.
Sementara itu, Pembina tim paduan suara SMAM X, Nur Aini Rahmatul Imami mengaku jika proses seleksi internal yang dilakukan pihaknya cukup berjalan sangat ketat. Dalam sehari, tim paduan suara (padus) bisa berlatih hingga dua kali dalam durasi empat jam.
“Saya tidak main-main dalam memilih mereka. ini acara penting dan kesempatan bagi kami untuk eksis. Dari 60 anggota padus, saya hanya memilih 50 orang saja,” kata dia.
Itu karena, ada batasan yang telah diberikan Dinas Kebudaya dan Pariwisata (Bisbudpar) dalam kuota peserta padus. “Namun ada tiga tambahan siswa yang saya ajak kesana. Karena saya melihat keinginan mereka sangat kuat. Mereka juga cukup disiplin untuk berlatih. Meskipun awalnya tidak terpilih,” tuturnya.
Anggota tim orchestra Grahadi, Dyah Asih Wulandari mengaku jika ini merupakan pengalaman keduanya, setelah delapan tahun silam ia juga tampil di depan Pakde Karwo dengan posisi yang sama seperti Jumat lalu.
“Ini pengalaman kedua aku. Tapi tetap nevous banget. Justru ini tantangan terberat. Karena setiap terompet dipasang mikrofon. Kalau salah, aka nada sangsi yang berat. Jadi sebisa mungkin waktu itu hati-hati,” ucap siswi kelas XII SMAM X ini. [ina]

Tags: