Padukan Pertanian-Wisata, Ajak Warga Lihat Potensi Langsung di Lahan

Bupati Abdullah Azwar Anas saat meninjau lahan pertanian.

Agro Expo di Banyuwangi
Kabupaten Banyuwangi, Bhirawa
Pemkab Banyuwangi akan menggelar pameran beragam kekayaan pertanian daerah tersebut yang dipadukan dengan unsur wisata, edukasi, dan pengembangan inovasi pertanian.
Bupati Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi mengatakan Agro Expo itu bakal langsung digelar di areal pertanian seluas 9 hektare yang berada di tengah kota.
“Selama ini Agro Expo di banyak daerah hanya membawa hasil pertanian ke gedung pameran, tapi di Banyuwangi kami gelar langsung di lahannya. Ini ada proses, mulai dari tanam beragam komoditas pertanian berapa bulan lalu sampai panen yang akan dilangsungkan pada 13-20 Mei mendatang,” katanya kepada wartawan, Selasa (9/5).
Anas memaparkan, Agro Expo menjadi ruang bagi petani dan pegiat pertanian untuk menampilkan produk andalan yang mereka hasilkan.
“Sekaligus ini mengajak publik agar tidak ragu bergerak di bisnis pertanian. Selama ini anak muda gengsi untuk menjadi petani, padahal jika diseriusi dan dikemas baik, pendapatannya tidak kalah dari pekerja kantoran. Kalau di kantoran kan gayanya saja rapi dan berdasi, tapi belum tentu pendapatannya lebih besar dari anak muda yang menggarap bisnis pertanian, baik terkait tanaman maupun budi daya perikanan,” ujarnya kepada Kantor Berita Antara.
Menurut Anas, Agro Expo ini akan menjadi sarana efektif untuk mengedukasi publik. Selain mengenai wisata, masyarakat pengunjung dikenalkan berbagai produk tanaman, bahkan bisa langsung berkonsultasi ke tim yang sudah disiapkan.
“Misalnya mau bikin kebun di pekarangan rumahnya, bisa langsung konsultasi. Mau ternak lele, tanam padi, kembangkan jeruk atau buah naga, bisa langsung tanya. Mau ternak burung puyuh, bisa langsung tanya teknis dan keuntungannya. Termasuk kalau mau memeriksakan hewan peliharaan, kami siapkan dokter hewan,” kata Anas.
Di ajang Agro Expo, kata dia, sejak pintu masuk, masyarakat dan wisatawan langsung disuguhkan hamparan lahan aneka ragam karya pertanian. Dihiasi berbagai ornamen dari bambu, pengunjung bisa melintasi jembatan bambu maupun menikmati pemandangan dari ruang tinggi yang disediakan untuk menikmati pemandangan.
Para pengunjung bisa melihat aneka hortikultura, dan merasakan sensasi memetiknya langsung, mulai dari cabai merah, cabai kecil, tomat, selada, labu, kangkung, dan gambas. Ada pula tanaman pangan seperti padi organik, jagung, kedelai, dan berbagai jenis umbi. Produk perkebunan pun ditampilkan, seperti tebu dan tembakau.  Ada juga produk peternakan, seperti susu segar, daging ayam organik, daging sapi, dan telur organik.
“Juga ada hamparan padi yang berwarna hitam dan jagung pelangi yang akan disiapkan menjadi ikon baru agrowisata Banyuwangi,” papar Anas.
Di sekitar lahan pameran, kata Anas, juga akan ditanami tanaman hias, seperti bunga matahari. “Ini merupakan teknik pertanian lama. Untuk melindungi sawahnya dari hama, petani menanam bunga seperti bunga matahari. Ternyata, apa yang dilakukan zaman dulu itu terbukti dengan teori, ini agar hama tidak menyerah areal persawahan, tapi menyerang bunga-bunga itu. Teknik itu seperti pengalihan hama,” kata Anas. [Rachmad Caesar]

Tags: