Pagu SNMPTN Unesa – ITS Tak Terpenuhi

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

SNMPTN

Surabaya, Bhirawa
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2015 telah diumumkan Sabtu (9/5) lalu. Namun, tidak semua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berhasil memenuhi kuota 50 persen yang disediakan. Seperti yang terjadi di dua PTN di Surabaya. Keduanya ialah Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Institut Teknologi 10 Nopember (ITS).
Di Unesa, daya tampung SNMPTN sebesar 2.629 kursi. Namun dari 44.771 pendaftar SNMPTN di Unesa, hanya 2.448 pendaftar yang diterima dan  menyisakan 181 kursi. Kepala Humas Unesa Suyatno mengaku, mereka yang tidak diterima itu karena belum memenuhi syarat SNMPTN. Dia pun menolak bahwa Unesa disebut sepi peminat. Sebab, dalam SNMPTN tahun ini semua program studi (prodi) di Unesa tidak ada yang sepi. Belum terpenuhinya kuota ini karena pendaftar salah strategi dalam memilih jurusan.
“Contohnya, pendaftar memilih S1 Bahasa Indonesia tapi nilai rapornya untuk mata pelajaran ini rata-rata lima semua,” tutur Dosen bahasa dan sastra Indonesia ini dihubungi, Minggu (10/5). Hal itulah yang membuat pendaftar terdepak dari kampus yang dulu bernama IKIP Surabaya ini.
Suyatno mengatakan, beberapa prodi yang masih menyisakan kursi dalam SNMPTN kuotanya akan ditambahkan ke Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang dibuka mulai, Senin (11/5) hari ini. Artinya, kuota Unesa lewat jalur SBMPTN yang sebelumnya sebanyak 1.532 kursi akan bertambah 181 kursi.
Hal yang sama terjadi di ITS Surabaya. Dari daya tampung sebanyak 1.626 mahasiswa baru lewat jalur SNMPTN, ITS hanya menerima 1.608 mahasiswa. Artinya masih ada 17 kursi kosong dari jalur prestasi ini.  “Kuota keseluruhan mahasiswa baru ITS mencapai 3.250 mahasiswa baru yakni 1.626 mahasiswa baru lewat SNMPTN (50 persen), 982 mahasiswa lewat SBMPTN (30 persen), dan 643 mahasiswa baru lewat Jalur Mandiri,” ujar Humas SNMPTN dari ITS Ismaini Zain.
Dia mengatakan, kuota yang masih kurang 17 mahasiswa baru itu berasal dari Despro (Desain Produk) dan akan dipenuhi lewat jalur SBMPTN. Namun bila tetap tidak terpenuhi akan diusahakan lewat Jalur Mandiri. “Dari jumlah itu tercatat 1.139 mahasiswa non Bidikmisi dan 469 mahasiswa Bidikmisi, namun pada 2014 ada dua mahasiswa Bidikmisi yang digugurkan dan pada 2013 ada tiga mahasiswa Bidikmisi yang digugurkan. Penyebabnya karena tidak memahami kriteria Bidikmisi,” tuturnya.
Berbeda dengan Unesa dan ITS, Universitas Airlangga (Unair) mampu memenuhi kuotanya melalui jalur SNMPTN. Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair Bagus Ani Putra menyatakan, kampusnya melalui SNMPTN 2015 memberi kuota 2.608 kursi. “Kuotanya terpenuhi. Dari jumlah keseluruhan itu, ada 572 yang Bidikmisi,” ungkap dia.
Bagus menegaskan, penerimaan melalui SNMPTN kali ini sudah menunjukkan keterwakilan 34 provinsi se-Indonesia. “Dari 2.608, ada mahasiswa yang berasal dari 34 provinsi. Memang mayoritas asal Jatim. Dari 38 kabupaten/kota di Jatim sendiri juga sudah terwakili. Mahasiswa dari Jatim, didominasi dari Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo,” rincinya.
Dia mengingatkan, calon mahasiswa Unair yang diterima di jalur SNMPTN harus daftar ulang secara online mulai 11-24 Mei 2015 dengan mengikuti petunjuk dan persyaratan sebagaimana tertulis di pengumuman yang ada di laman resmi Unair. Pada 9 Juni 2015, mahasiswa baru harus datang sendiri (tidak boleh diwakilkan) pada pukul 08.00-12.00  untuk registrasi ulang dan memastikan tidak ikut SBMPTN.
Seperti Unair, pagu di Universites Trunojoyo Madura (UTM) juga terpenuhi secara keseluruhan. Humas UTM Suci Suryani mengungkapkan, dari 22 prodi S1 yang dibuka total pagu sebanyak 1.797 kursi. “Seluruh pagu SNMPTN sudah terpenuhi sesuai yang disediakan,” tutur Suci. [tam]

Tags: