Pahamkan Pelajar Tentang Islam Sebagai Rahmat Seluruh Alam

Pesantren Ramadhan ala SDIT At-Taqwa Wiyung, siswa-siwi kelas tiga mengikuti tadarus bersama dengan ustadzah, pada senin (21/5).

SDIT At Taqwa Isi Momentum Ramadan di Sekolah
Surabaya, Bhirawa
Momentum Ramadan banyak dimanfaatkan untuk semakin dekat dengan Allah dan menebalkan ilmu tentang Islam. Tak terkecuali Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) At-Taqwa Wiyung Surabaya yang mengisinya dengan Pesantren Ramadan.
Kepada sebanyak 750 siswa SDIT At-Taqwa, panitia penyelenggara Fitri Andriana mengaku ingin mengenalkan lebih dekat tentang Islam kepada anak-anak. Acara bertajuk ‘Merajut Mahabah Islamiyah di Bulan yang Penuh Rahma’ merupakan upaya dalam meningkatkan rasa cinta siswa-siswi terhadap islam. “Ramadan ini kami berharap anak-anak lebih mengenal islam, lebih pada rahmatan lil alamin (Rahmat bagi seluruh alam) dan agama kasih sayang” ungkapnya.
Kami ajarkan, lanjut dia, bagaimana mereka belajar tentang islam dengan baik, melalui surat-surat dalam Alquran dan beberapa materi yang akan di sampaikan oleh ustad dan ustadzah. Selain itu, untuk membuat pesantren Ramadan tidak monoton, siswa mengikuti rangkaian game yang diadakan oleh pihak sekolah.
“Untuk memahami materi yang kami sampaikan, setelah mereka selesai tadarus mereka mengikuti materi yang disampaikan oleh ustadzah dan kemudian dilakukan kuis atau game untuk mengingatkan kembali siswa pada materi yang di sampaikan” papar ustadzah Fitri Andriana.
Materi yang akan di sampaikan para ustadzah, tambah dia, antara lain puasa, zakat, lailatul qadar, menghormati orang tua dan beberapa materi lainnya yang berkaitan dengan Ramadan. Guru kelas 4, Fitri Andriani juga menjelaskan jika dalam pesantren Ramadan terserbut, siswa harus mampu hafal juz ammah atau juz 30 dalam Al-Quran. “Bulan Ramadan kita riview lagi hafalan siswa-siswa, setelah sebelumnya dalam pembelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti (PAIDB) mereka juga menghafal surah-surah dalam Al-Quran, terutama pada juz 30” sahutnya.
Fitri berharap dengan diadakannya pesantren Ramadan ini, para siswa mempunyai akidah yang kuat dam cinta Al-Quran.
Sementara itu, seorang hafidz quran yang juga siswi kelas 5 Shafa Salsabila Kaharati mengungkapkan jika ia cukup senang bisa menghafal Quran. Ia menilai jika menghafal quran bukanlah sebuah beban untuk dijadikan alasan dalam bermalas-malasan menghafal quran. “Aku mulai kelas 1 belajar menghafal quran. Al-Quran kan pedoman hidup manusia. Jadi aku seneng menghafalnya” ungkap Hafidzah terbaik SDIT At-Taqwa ini.
Dengan menghafal quran, lanjut dia, ia mengaku ingin mendapatkan mahkota di surga untuk kedua orang tuanya. Selain itu, ia juga berniat mengajarkan kepada orang lain dengan ilmu mengaji yang ia miliki.

Tidak Sekadar Cinta Alquran, Siswa Juga Ditarget Hafidzh
Sebagai salah satu sekolah yang menegaskan dirinya sebagai sekolah yang kental akan penbentukan ketqwaan, SDIT At-Taqwa telah sukses melahirkan hafidz-hafidzah cilik dengan rata-rata hafalan juz adalah juz 29 dan juz 30. Kepala SDIT At-Taqwa Wiyung Surabaya Mamik Indrawati mengungkapkan jika menghafal quran merupakan salah satu upaya pihak sekolah dalam pembentukan karakter siswa.
“Menghafal quran bagi umat islam itu sangat penting. Dengan hafalan quran selain menjadi basis dirinya juga mempermudah siswa dalam mengingat pelajaran yang diberikan guru” paparnya.
Dengan hafalan Quran, lanjut dia, siswa dapat menguasai materi-materi yang ada dalam alquran. Selain itu, hasil sebuah penelitian ilmiah mengatakan jika hafalan Quran bagus, maka akan berpengaruh pada akademis. Artinya, imbuh dia, hafalan quran atau hafidz quran membawa hubungan sangat erat dengan tingkat kecerdasan anak. Namun, Jika siswa tidak bisa dan belum mau untuk menghafal quran, paparnya, pihak sekolah bersama tim koordinasi quran membimbing siswa dalam memahami quran sebagai pedoman hidup.
Sementara itu, bagi enam siswa berkebutuhan khusus di lingkungan SDIT At-Taqwa penghafalan quran tetap di tanamkan bagi mereka. Namun, diakui Mamik, penghafalan itu tidak harus sesuai target yang di tentukan seskolah. “Misal target kita kelas 3 harus hafal juz 30, bagi ABK itu tidak berlaku. Semampu nya mereka saja” pungkasnya. [ina]

Tags: