Pak Tjip Siapkan Solusi Publik Sidoarjo

Calon Bupati MG Hadi Sutjipto saat ditemui para pendukungnya. [achmad suprayogi/bhirawa]

Calon Bupati MG Hadi Sutjipto saat ditemui para pendukungnya. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Untuk membantu mengurai permasalahan yang ada di masyarakat, karena kesulitan untuk mencari jalan keluarnya. Paslon Bupati Sidoarjo H MG Hadi Sutjipto  (Pak Tjip) dan H  Abdul Kolik SE (Cak Kolik) akan menyiapkan solusinya. Kondisi itu terungkap setelah sepekan tiada henti-hentinya menghadiri undangan simpatisan.
Kegiatan keliling di 40 lokasi itu, selain simpatisan, juga warga Sidoarjo yang ingin mengenal lebih dekat tentang Paslon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo 2016-2021. Dalam pertemuan-itu banyak tumbuhnya kepedulian warga pada pesta demokrasi Pilbup 9 Desember 2015, serta berbagai harapan dilimpahkan kepada calon pemimpin baru Sidoarjo.
Menurut Caturahadi yang mengawal Paslon dengan jargon Sidoarjo Hatiku Senin (19/10) kemarin, kalau cerita menarik dan perlu diperhatikan. Ada wakil pedagang kaki lima yang tergusur dari alun-alun.
”Bahkan ada juga pemilik kios di Jl Dr Soetomo yang baru saja dibongkar, pekerja di sektor home industri yang masih menerima upah rendah, sampai pekerja pabrik yang belum menerima perlindungan kesehatan BPJS dan standar UMR. Termasuk  mereka-mereka yang berharap ada kebijakan pemerintah terkait kepastian biaya pendidikan baik di sekolah negeri atau swasta,”ujar Caturahadi.
Merujuk berbagai keluhan, harapan dan saran masyarakat, MG Hadi Sutjipto atau yang lebih dikenal dengan panggilan Pak Tjip mengungkapkan, masyarakat kini sudah berfikir realistis dan kritis terhadap berbagai persoalan publik. Masyarakat sangat membutuhkan komitmen kuat dari para calon pemimpin Sidoarjo mendatang.
Menurut Pak Tjip, dalam setiap kunjungan diberbagai komunitas masyarakat, mulai pengajian ibu-ibu dan berbagai tokoh masyarakat. Saya, Pak Tjip dan Cak Kolik siap dikawal warga Sidoarjo. Kami siap dikawal untuk menggali apa sebenarnya kebutuhan masyarakat. ”Kami akan segera carikan solusinya, mana  yang bisa ditangani pemeritah dengan penguatan piranti kebijakan, atau dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat atau pelaku dunia usaha,” katanya.
Cak Kolik juga menambahkan, sebagai pengendali kebijakan pihaknya akan mengambil peran sehingga tak hanya  sebagai fasilitator. ”Kami akan lebih pro-aktif mengkomunikasikan kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Bila diberi amanah mengendalikan kebijakan di Sidoarjo. Saya yakin masyarakat dan pelaku dunia usaha bisa disatukan demi Sidoarjo lebih sejahtera dan mandiri,” katanya. [ach]

Tags: