Pakai Metode CBT, Usek Jadi Lebih Mudah

Siswa SMAN 18 Surabaya mengikuti ujian sekolah menggunakan metode Computer Based Test. Metode ini sesungguhnya baru akan digunakan saat UN mendatang.[trie diana/bhirawa]

Siswa SMAN 18 Surabaya mengikuti ujian sekolah menggunakan metode Computer Based Test. Metode ini sesungguhnya baru akan digunakan saat UN mendatang.[trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Metode computer based test (CBT) yang akan digunakan dalam Ujian Nasional (UN) mendatang lebih dulu dirasakan oleh siswa-siswi SMAN 18 Surabaya dalam melaksanakan Ujian Sekolah (Usek). Kekhawatiran akan kesulitan dan grogi ternyata tidak terjadi sama sekali selama ujian berlangsung.
Para siswa justru menganggap ujian dengan program CBT ini lebih gampang dan cepat dibandingkan dengan mengerjakan soal secara paper based test (PBT). Seperti diakui Zulfa Ainur Rifki, siswa kelas 12 IPS I ini bisa menyelesaikan soal Pendidikan Agama dan PPkn cukup dalam waktu 30 menit. Padahal, sekolah memberikan waktu mengerjakan soal selama 1 jam.
“Iya tidak usah urek-urek di atas kertas. Tinggal klik saja,” ungkap Zulfa ketika ditemui usai mengikut Usek CBT di sekolahnya Jl Bibis Karah, Senin (2/3).
Lebih cepat menggunakan metode CBT ini karena siswa tidak perlu ribet memulai ujian dengan menuliskan nama dan nomor. Hanya dengan mengetik user name dan passport  name, siswa sudah bisa langsung mengerjakan soal sebanyak 40 butir tersebut. Selain itu, siswa juga tidak perlu repot mengarsir jawaban di atas kertas.
“Saya pernah menghitung waktu. Satu arsiran jawaban bisa sampai lima menit. Kalau arsirannya tidak tebal nanti tidak terbaca komputer,” ungkapnya. Tak hanya itu, arsiran yang berlebihan juga bisa menyebabkan kertas jawaban robek dan rusak.
Berbeda  dengan metode CBT. Para siswa cukup mengeklik jawaban yang benar. Jika siswa ingin merubah jawabannya, maka siswa bisa kembali mengeklik nomor soalnya dan menggantinya dengan jawaban yang diinginkannnya.
“Kalau sudah yakin semua jawaban. Kita tinggal submit all. Tekan enter dan jawaban sudah terkunci tidak bisa dirubah lagi,” jelas Zulfa.
Hal yang sama dialami siswa kelas 12 IPA V, Shinta Laraswati. Dia mengerjakan soal hanya butuh 45 menit. “Sudah tidak bisa hadap kanan, kiri, belakang, depan lagi. Karena harus benar-benar fokus,” kata Shinta.
Dalam ujian CBT ini, peserta harus pandai mengestimasi waktu. Sebab, server secara otomatis akan mengingatkan batas waktu  pengerjakaan soal. Jika waktu habis, server memberi tanda finish dan akan berhenti secara otomatis.
Kepala SMAN 18 Surabaya Suwandie mengatakan, di sekolahnya ada 219 siswa kelas XII yang mengikuti Usek CBT. “Satu hari dibagi tiga sesi karena kita cuma punya tiga lab komputer,” ungkap Suwandie.
Sesi pertama dimulai mulai pukul 08.00 hingga 10.00, kemudian dilanjutkan pukul 10.00 hingga 12.00. Untuk sesi ketiga dari pukul 12.00 berkahir pukul 14.00. Begitupula dengan soalnya. Pihak sekolah membuat soal dengan enam tipe. Sehingga baik waktu ujian atau sesudahnya, siswa tidak bisa memberi bocoran. Sedangkan untuk mata pelajaran yang diujikan. Dalam satu sesi siswa mengerjakan dua mata pelajaran.
“Usek CBT ini memang cukup cepat dan sederhana. Ini hasil Usek anak-anak sudah ada,” ungkap Suwandie. Di ruang guru, ada beberapa guru yang langsung melihat hasil nilai siswanya.
Suwandie menambahkan, jika Usek CBT ini memang dikonsep dan dipersiapkan untuk menempuh UN CBT pada 7 April mendatang. Oleh karena itu,  ketika masuk kelas, siswa hanya boleh membawa kartu peserta Ujian. Barang lainnya seperti handphone, catatan, kertas, flashdist dan alat-alat dilarang dibawa dalam kelas.
“Kalau waktunya pelajaran sains kita sudah siapkan kertas coretan di atas meja komputer siswa masing-masing,” jelasnya. [tam]

Tags: