Pakaian Adat Serta 6 Bahasa Warnai Apel Hari Jadi Kota Probolinggo

Walikota Hadi berpakaian gamis ala Timur Tengah pada hari jadi ke 660.

Kota Probolinggo, Bhirawa
Hari jadi Kota Probolinggo ke 660 di halaman depan Pemerintah Kota Probolinggo, pada Rabu 4/9 pagi, para pejabat, anggota DPRD dan ASN nya semua peserta apel berbusana menggunakan baju adat suku bangsa dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu juga menggunakan 6 bahasa sekaligus, mulai dari bahasa Indonesia, Jawa, Madura, Cina, Inggris dan bahasa Arab. Serta peserta apel juga mengundang perwakilan dari semua agama dan suku.
Mulai dari awal menggunakan bahasa Madura, pasalnya warga Kota Probolinggo hampir 75 persen warga Pedalungan yang sehari – hari menggunakan bahasa Madura. Sebagai Irup apel ini, Habib Hadi Zainal Abidin, Walikota Probolinggo dengan menggenakan busana Gamis ala Timur Tengah, dan pemimpin apel menggenakan busana tanah kelahiran Sakera lengkap dengan senjata Clurit andalannya warga pulau garam.
Menurut Walikota Hadi Zainal Abidin, mari kita tingkatkan SDM masyarakat, dan prestasi kedepan untuk Kota Probolinggo, dengan tetap menjaga kondusifitas, maka dari itu semua etnis yang menjadi warga untuk bisa saling menjaga kerukunan antar umat beragama, ras, suku bangsa, jadi kita gelar apel hari jadi Kota Probolinggo ke 660 dengan memakai busana suku dari berbagai daerah.
“Selain memperingati hari jadi Kota Probolinggo ke 660, kita gelar upacara unik menggunakan busana adat, untuk terus menjaga kondusifitas di kota tercinta ini, untuk saling menghormati satu dengan yang lain, agar kemajuan lebih meningkat untuk mensejahterakan masyarakat, dan tidak lupa kami Pemerintah Kota Probolinggo minta dukungan warga” tegas Habib Hadi.
Apel berbagai bahasa dilengkapi busana daerah untuk mewujudkan toleransi. Apalagi Habib Hadi berbusana Arab dan wawali beretnis Tionghoa yang keduanya erat dikaitkan dengan kaum minoritas. “Ini sebagai momentum perekat kebudayaan dan toleransi khususnya di Kota Probolinggo. Kami pastikan, menjamin semua lapisan masyarakat, termasuk etnis Arab dan Tionghoa yang minoritas,” ucapnya.
Walikota berharap, momentum ini tidak hanya pada seremonial Hari Jadi Kota Probolinggo. Tapi juga harus dilaksanakan dalam setiap kegiatan. Tak hanya upacara, yang menarik juga ada atraksi dari anggota Kodim 0820. Atraksi kolone puluhan anggota TNI dengan membawa senjata AK 47 menarik perhatian. “Itu tadi atraksi kolone dari anggota Kodim 0820, sebagai hadiah spesial dalam rangka Hari Jadi Kota Probolinggo,” kata Dandim 0820 Letkol Inf. Imam Wibowo.
Tidak hanya pada apel hari jadi berpakaian adat nusantara, pada saat Rapat Paripurna istimewa DPRD di peringatan hari jadi. Perintah prabu hayam wuruk untuk membuka hutan banger (babat alas banger) pada tanggal 4 september 1359, kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Probolinggo tercinta ini, ungkap walikota Hadi.
Tema peringatan hari jadi ke-660 kota Probolinggo tahun 2019 adalah “membangun kota Probolinggo cerdas, menuju indonesia unggul”. Tema ini merupakan pesan penting bagi kita semua, seluruh warga masyarakat bahwa untuk membangun kota Probolinggo tercinta ini, tidak cukup hanya dengan membangun infrastruktur seperti jalan, pasar, perkantoran yang memadai. Namun yang paling penting adalah bagaimana membangun masyarakat kota Probolinggo menjadi masyarakat yang cerdas, menjadi sumber daya manusia yang unggul.
Untuk itu, pada masa kepemimpinan saya ini, pemerintah kota Probolinggo sudah menggratiskan biaya pendidikan untuk SD dan SMP negeri sekaligus seragam sekolahnya. Tidak hanya sd dan smp saja, bagi anak kota Probolinggo yang berprestasi namun keluarganya tidak beruntung, pemerintah kota Probolinggo akan memberikan beasiswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Jadi, anak kota Probolinggo yang pandai tapi secara ekonomi kurang mampu, tidak perlu takut jika ingin melanjutkan kuliah karena pemerintah siap membiayai, tandasnya.
Terkait pengendalian lingkungan sosial kami telah berupaya merazia pelajar yang kedapatan bolos sekolah, merazia penjual minuman keras yang tentunya sering dimanfaatkan oleh pelajar dan masyarakat untuk mabuk-mabukan. Kami juga secara tegas tidak memperpanjang izin tempat karaoke, dan alhamdulillah kebijakan itu mendapatkan banyak dukungan dari berbagai pihak baik itu organisasi masyarakat, organisasi keagamaan serta kalangan masyarakat di kota Probolinggo.
Pemerintah kota Probolinggo tengah mewujudkan pembangunan rumah sakit baru yang akan dimulai tahapan secara fisik pada tahun 2020 dan dilakukan secara bertahap hingga beberapa tahun ke depan. Kami memohon doa restu serta dukungan agar fasilitas kesehatan yang lebih memadai dapat dinikmati oleh masyarakat yang membutuhkan.
Ke depan kami akan mendirikan rumah sakit pendidikan di kota Probolinggo. Kami telah menandatangani perjanjian kesepakatan bersama dengan poltekes surabaya. Di kota Probolinggo akan ada D1 atau D3 keperawatan, kebidanan, analisis kesehatan dan farmasi. Mou sudah ada tinggal lokasinya bisa di rumah sakit yang baru atau rumah sakit lama, tambahnya.(Wap)

Tags: