Pakan Mahal, Harga Daging Ayam Turun

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Penjual dan peternak ayam kini hanya bisa mengeluh, karena hingga saat ini harga jagung sebagao campuran pakan ternak masih sangat mahal. Sedangkan dipasaran harga daging ayam maupun ayam hidup turun drastis.
Choirul Amirudin, Ketua Perhimpunan Pedagang Unggas di Pasar Wonokromo, mengatakan sejak melambungnya harga pakan ayam beberapa waktu lalu, justru memicu menurunya pembelian daging ayam. Karena konsumen lebih memilih daging ternak  lainnya.
“Daya beli masyarakat yang turun, memaksa pedagang harus mengikuti selera pasar. Jika harga pada pertengahan Januari 2016 harga ayam bisa mencapai Rp.40 ribu per ekor, kini harganya jatuh menjadi Rp.30 ribu per ekornya,” jelasnya, Selasa (23/2) kemarin.
Kejadian seperti ini memang merupakan sistem yang tidak bisa di hindari, meskipun harga jagung sebagai campuran pakan ternak tetap tinggi membuat peternak ayam harus menurunkan harga, karena pedagang daging ayam yang membeli ayam hidup juga turun.
“Jika sudah turun seperti ini, bukan hanya penjual daging ayam potong saja yang dirugikan, tetapi peternak ayam. Mereka yang jauh merugi karena harga pakan ayam dan ayam yang di jual tidak sebanding. Untuk  harga ayam hidup pada pertengahan Januari Rp.25 ribu per ekornya, kini harganya turun menjadi Rp.17.500-19.000 per ekornya,” imbuhnya.
Lanjut Choirul, dua minggu sebelumnya harga daging ayam di tingkat peternak cukup menggairahkan, yakni Rp 25 ribu per kilogram ayam hidup.  Namum seiring laju waktu, harga tersebut mengalami penurunan. Setiap hari, harga turun antara Rp 1000 hingga Rp 2000.
“Harga tidak segera di stabilkan, bukan mustahil pedagang ayam tidak akan melepas ayam hidupnya ke pasaran. Dampaknya ayam akan kembali melonjak naik dan langka,” tutupnya. [wil]

Rate this article!
Tags: