Pakde Karwo Ingatkan Gus Ipul Tak Lupakan Partai

Pakde Karwo dan Gus Ipul dalam satu kesempatan. Gus Ipul kini mulai  dilirik sejumlah parpol untuk mendulang suara dari kelompok Nahdliyin guna persiapan Pilkada Jatim 2019.

Pakde Karwo dan Gus Ipul dalam satu kesempatan. Gus Ipul kini mulai dilirik sejumlah parpol untuk mendulang suara dari kelompok Nahdliyin guna persiapan Pilkada Jatim 2019.

Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo mengingatkan wakilnya, Drs H Saifullah Yusuf untuk tidak melupakan keberadaan partai politik. Sebab partai politik mempunyai peranan yang sangat vital, khususnya saat akan mengikuti pemilihan kepala daerah.
“Saya berharap Gus Ipul mau mendekati semua partai politik dan jangan sampai melupakan keberadaan partai, apapun itu. Sebab Undang-undang kita memposisikan partai politik sebagai salah satu kendaraan untuk bisa menduduki jabatan kepala daerah,” kata Gubernur Soekarwo, Minggu (18/1).
Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, ikut angkat bicara setelah wakilnya dua periode tersebut dilirik sejumlah partai politik, dan diajak bergabung menjadi pengurus harian, salah satunya Partai NasDem. Selain itu, beberapa partai politik di Jatim lainnya sudah berancang-ancang mengikat Gus Ipul dengan harapan mendulang suara dari kelompok Nahdliyin guna persiapan Pilkada Jatim 2019 nanti.
Kendati demikian, Pakde Karwo membantah jika dirinya menyarankan ke Gus Ipul untuk segera menentukan partai politik mana yang nantinya menjadi tempat berlabuh mantan Ketua Umum GP Ansor tersebut.
“Saya tidak menyarankan, tapi hanya memberi pengarahan kalau partai politik sangat penting dan sebagai kendaraan untuk memimpin sekaligus menyejahterakan rakyat,” kata gubernur yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Jatim tersebut.
Sisi lain, Pakde Karwo juga menyebutkan forum silaturahim antar pimpinan partai politik dengan Pemprov Jawa Timur bakal kembali berjalan. Kelanjutan forum ini sebagai bentuk kesolidan dan menjaga kestabilan politik di Jatim. “Forum silaturahim tidak boleh berhenti dan harus kembali berjalan untuk menjaga kondisi politik di Jatim yang sudah kondusif,”katanya.
Forum itu baru dimulai sejak Gubernur dan Wagub Jatim, Soekarwo-Saifullah Yusuf kembali menduduki jabatannya di periode kedua, 2014-2019. Awalnya forum berjalan hanya beberapa kali dan digelar tiga bulan sekali dengan peserta pimpinan partai politik peserta Pemilu. Ditanya alasan vakumnya program tersebut selama setahun terakhir, Pakde Karwo mengaku bahwa itu semata-mata untuk menghormati tahun politik. “Kalau diteruskan, secara etika tidak pantas. Yang jelas tidak akan berhenti karena bagian dari program,” ujarnya.
Sementara itu, Gus Ipul ketika dikonfirmasi mengelak dirinya akan masuk ke partai politik tertentu dan mengaku sudah cukup berkecimpung di pengurus harian. Selain itu, mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut menegaskan dirinya fokus ke eksekutif dan membantu gubernur dalam upayanya menyejahterakan rakyat Jatim.
“Saya sudah cukup di partai politik dan waktunya sekarang mengabdi untuk rakyat melalui eksekutif. Terima kasih atas tawaran sejumlah partai politik,” katanya.
Ia sendiri juga mengaku sudah mendengar kabar akan dipinang oleh Partai NasDem sebagai salah satu anggota Dewan Pertimbangan Partai NasDem Jatim. “Saya tahu Nasdem adalah partai baru yang sedang berkembang pesat dan yakin akan menjadi partai solid. Tapi sekali lagi, saya masih fokus ke eksekutif,” kata mantan Sekjen DPP PKB itu.
Sebelumnya, Ketua DPW NasDem Jatim Effendi Choirie mengatakan segera mengusulkan nama Gus Ipul ke Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh sebagai salah seorang pengurus harian. Menurut dia, sosok Gus Ipul sudah tidak perlu diragukan lagi ketokohannya, baik dari sisi politik, nasionalis, hingga hubungannya dengan masyarakat secara luas. Mantan politisi PKB itu juga menyebut Gus Ipul sebagai kandidat kuat yang digadang-gadang melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan Gubernur Soekarwo. [iib]

Tags: