Pakde Karwo Yakin Elektabilitas SeRaSi Naik

Calon Wali Kota Surabaya nomor urut satu, Dr Rasiyo menjemput puluhan elemen BEM se-Surabaya di Lapangan Flores, Surabaya yang tak jauh dari Posko pemenangan untuk menyampaikan dukungannya, Selasa (3/11) kemarin. [Gegeh Bagus/bhirawa]

Calon Wali Kota Surabaya nomor urut satu, Dr Rasiyo menjemput puluhan elemen BEM se-Surabaya di Lapangan Flores, Surabaya yang tak jauh dari Posko pemenangan untuk menyampaikan dukungannya, Selasa (3/11) kemarin. [Gegeh Bagus/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Optimisme kemenangan pasangan Rasiyo-Lucy diungkapkan Ketua DPD Partai Demokrat (PD) Jawa Timur Soekarwo. Ia  menyakini pasangan calon (paslon) nomor urut satu Dr Rasiyo-Lucy Kurniasari memenagkan pertarungan di Pilkada Surabaya. pasalnya, elektabilitas Calon Wali Kota Surabaya Dr Rasiyo terus merangkak naik.
Ketika disinggung Calon Wali Kota Dr Rasiyo popularitasnya melampaui inchumbent, Soekarwo mengaku belum tahu kabar tersebut. “Katanya salah satu peneliti itu memang naik, namun benar tidaknya saya ndak tahu. Saya dengar dari Indo Barometer elektabilitas paslon nomor urut 1 naik. Kalau melampaui inchumbent belum, tapi kalau mendekati mungkin,” terang Soekarwo, Selasa (3/11) kemarin.
Pakde Karwo sapaan akrabnya mengatakan, hasil penelitian sementara anomali. Menurutnya, tidak keterkenalannya popularitasnya itu lebih rendah dari elektabilitasnya. “Biasanya elektabilitas itu di bawahnya popularitas, nah ini yang menarik di Surabaya,” pungkasnya.
Orang nomor satu di Provinsi Jawa Timur ini mengakui kalau calon inkumben sudah terkenal di Kota Surabaya. dirinya menambahkan bahwa popularitas Calon Wali Kota nomor urut satu masih di bawah 50 persen, dan juga elektabilitasnya masih di bawah 50 persen.
“Tapi yang menarik dari paslon nomor 1 itu adalah elektabilitasnya itu lebih tinggi dari popularitasnya,” jelasnya.
Soekarwo menjelaskan bahwa mesin Partai Demokrat sudah dijalankan untuk memenangkan paslon Paklik Rasiyo-Ning Lucy. “Ya dijalankan, yang penting kan mesin calonnya. Start kita memang kalah dengan inchumbent, tapi dengan berbagai dukungan dan strategi saya optimis bisa menang,” yakinnya.
Siap Libatkan Pemuda
Sementara itu, perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi se Surabaya mendeklarasikan dukungan kepada pasangan nomor urut satu Paklik Rasiyo-Ning Lucy di Posko pemenangan Jalan Flores 15, Surabaya, Selasa (3/11) kemarin sore.
Calon Walikota Surabaya Rasiyo berjanji akan melibatkan kaum muda dalam setiap pembangunan di Kota Pahlawan. Generasi muda, utamanya mahasiswa, dianggap mempunyai pemikiran cerdas serta kreatif untuk membantu membangun kota.
Calon yang diusung Partai Demokrat dan PAN itu mengungkapkan, generasi muda tidak boleh dibungkam. Mereka perlu diberi kesempatan berkreasi dan berinovasi. “Para pemikir dari perguruan tinggi, baik itu mahasiswa maupun dosennya, harus dirangkul dalam setiap pembangunan kota,” kata dia usai menemui Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Surabaya di Posko SeRasi  kemarin.
Mantan Sekdaprov Jatim ini menegaskan, populasi penduduk di Kota Surabaya mayoritas diisi kaum muda. Jumlahnya mencapai 60 persen. 30 persen di antaranya merupakan mahasiswa. Jika dirinya terpilih sebagai walikota, pemerintah akan mendukung setiap kegiatan mahasiswa. “Ruang gerak mereka tidak boleh dibatasi,” ujarnya.
Paklik Rasiyo menegaskan, salah satu dukungan pemerintah kota nantinya bisa berupa latihan dasar kepemimpinan kepada mahasiswa. Dengan demikian, generasi ini siap menjadi calon pemimpin di masa depan. Menurut mantan Kepala Dinas Pendidikan Jatim ini, mahasiswa punya peran penting menentukan masa depan bangsa.
Sejarah mencatat, mereka ikut menumbangkan orde lama dan orde baru. “Bila diberi amanah masyarakat Surabaya, perwakilan mahasiswa se Surabaya akan saya kumpulkan. Rektor-rektor perguruan tinggi di Surabaya juga saya kumpulkan, saya ingin dengar masukannya untuk pembangunan Kota Surabaya,” tegas calon nomor urut satu ini.
Perwakilan Aliansi BEM se Surabaya, Amin Ferdiati mengaku walikota sebelumnya terlalu membeda-bedakan antara perguruan tinggi kecil dengan besar. Sehingga, berbagai kegiatan mahasiswa dari perguruan tinggi kecil kesulitan untuk medatangkan walikota dalam sebuah acara. “Kami bermaksud menyampaikan aspirasi dan memberikan dukungan ke Paklik Rasiyo,” ungkapnya.
Ferdi, sapaannya, mengungkapkan, Aliansi BEM se Surabaya beranggotakan 23 perguruan tinggi di Surabaya. Setelah bertemu Rasiyo, dia mengaku akan ada konsolidasi lanjutan. Konsolidasi tidak hanya melalui tatap muka dengan semua mahasiswa, melainkan juga melalui sosial media (sosmed). “Kami akan bantu menyosialisasikan program-program Paklik Rasiyo ke mahasiswa lain,” tandasnya. (geh)

Tags: