Letkol Kav Hermawan Weharima SH Jadi Dandim Terjunior

Letkol Kav Hermawan Weharima SH

Mojokerto, Bhirawa
Menjadi pejabat pada usia muda memang agak pakewo seperti Letkol Kav Hermawan Weharima SH, wajahnya masih imut, demikian juga postur tubuhnya yang masih ramping dan tak terlalu tinggi alias sedang sedang saja, namun tegap dan pintar. Banyak yang mengira putra kelahiran Boyolali Jateng ini adalah Pemuda biasa saja, terutama saat mengenakanbaju sipil.
Namun siapa sangka, ternyata sosok Hermawan Weharima adalah pemuda jenius dan berpengalaman cukup luas di bidang strategi perang. Sehingga alumni Akmil tahun 2000 itu, pada usia 40 tahun sekarang ini sudah dipercaya Mabes TNI AD menjadi Dandim 0815 Mojokerto.
Sebagai orang muda yang sudah terlatih menjadi pemimpin, menjabat Komandan Kodim tak ada kendala yang berarti dalam menjalani tugas dan pekerjaan sehari- hari baik di lingkungan Kodim maupun Koramil jajaran. Mengingat semua anggota tentu tahu jika pemuda kelahiran Boyolali tahun 1977 ini orang nomor satu di Kodim 0815 Mojokerto.
Namun berbeda jika suasana dinas berganti menjadi suasana kekeluargaan atau saat bermasyarakat dengan tidak lagi mengenakan pakaian dinas dengan pangkat dipundaknya dua melati.
Letkol Heriawan yang pernah menjadi Komandan Batayon di Pasuruan ini mengaku was- was dan kawatir. ”Saya takut dirazia dan diamankan Satpol PP,” guraunya saat berbincang dengan Bhirawa, Kamis lalu.
Lho kenapa? Saya kelihatan kecil. Itu sebabnya saat memperkenalkan diri sebagai Dandim baru di Mojokerto. ”Saya minta diingat-ingat wajah dan berjalan saya. Jika tidak, saya khawatir saat saya berkunjung ke pasar atau keramaian ditangkap Satpol PP, dikira pelajar bolos sekolah,” katanya dengan nada khawatir.
Lebih lanjut, Letkol Heriawan, menceritarakan tentang pengalamannya saat dikirim sebagai Pasukan Perdamaian oleh PBB di Negara Vietnam. Sebab disana dirinya mengaku telah belajar dengan seorang professor berkewarganegaraan Hungaria tentang peran media massa dalam mewarnai arah politik sebuah negara.
Contoh, tambah Letkol Heriawan, dalam perang Amerika selalu menang dengan Vietnam. Namun kalah saat diplomasi dan komunikasi politik. Hal ini setelah dipelajari karena media massa selalu ikut mengarahkan ke arah itu. Akhirnya seganap rakyat yang didukung parlemen Amerika meminta pasukannya ditarik dari Vietnam, hingga akhirnya merdeka.
”Mengingat pentingnya peran media inilah. Kami selaku Dandim baru melakukan koordinasi dengan insan pers Mojokerto agar situasi dan kondisi wilayah Mojokerto bisa kondusif aman dan nyaman,” tandas Letkol Hermawan. [min]

Tags: