Pam Lilin Semeru Kedepankan Intelijen

24-Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf melakukan pengecekkan pasukan saat Operasi Lilin Semeru 2014, Selasa (23,12). abednegoPolda Jatim, Bhirawa
Operasi Lilin Semeru 2014 mulai digelar sejak  Selasa (23/12) hingga 10 hari ke depan.  Dalam pengamanan natal dan Tahun baru kali ini Polda Jatim mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif seperti intelijen, pengamanan, dan deteksi dini  selama Operasi  Lilin Semeru berlangsung.
Dalam keterangannya Kapolda Jatim, Irjen Pol Anas Yusuf menyatakan   Operasi Lilin Semeru Polda Jatim merupakan operasi kemanusiaan dalam rangka memberikan rasa aman dan tentram bagi seluruh masyrakat Jawa Timur jelang pergantian tahun 2015. Terutama melaksanakan pengamanan bagi umat Nasrani yang hendak merayakan Hari Natal 2014.
“Operasi ini merupakan operasi kemanusiaan. Sifatnya memberikan rasa aman dan tentram bagi umat nasrani yang hendak merayakan Natal, serta menjamin keamanan masuarakat Jatim dalam perayaan tahun baru 2015,” terang kapolda Jatim saat sebagai  Inspektur Upacara Apel Gelar Operasi Lilin Semeru 2014, Selasa (23/12).
Dijelaskan Kapolda Jatim, di Jatim terdapat kurang lebih 2 ribu gereja.  Sementara gereja-gereja besar jumlahnya kurang lebih 100 gereja yang tersebar di seluruh Jatim. Maka Polda Jatim dibantu Polres jajaran dan seluruh stakeholder, turut menciptakan situasi dan kondisi kantibmas yang aman dan terkendali sebelum dan sesudah paska Natal dan Tahun Baru.
Lanjut Anas, pengamanan juga dilakukan di daerah-daerah rawan di Jatim. Dengan melakukan antisipasi serta melaksanakan kegiatan intelijen, seluruh personel dapat melakukan deteksi dini terhadap faktor yang mempengaruhi terjadinya gangguan kantibmas.
“Polda Jatim masuk dalam kategori satu, artinya kita harus melaksanakan kegiatan pengamanan,” lanjutnya.
Mantan Waka Bareskrim Mabes Polri ini juga menegaskan, fungsi intelijen dikedepankan melalui jajaran yang diperkuat instansi terkait dan komponen masyarakat. Fungsi intelijen, sambung Anas, dilakukannya juga pada Satuan Bhayangkara pembina kantibmas yang disebar di seluruh Jawa Timur, guna melakukan kegiatan penjagaan, pengaturan, dan pengawan di lokasi pusat kegiatan masyarakat.
“Sampai saat ini belum ada peningkatan status di Jatim. Tapi kami tetap berprediksi kemungkinan terburuk, guna melakukan deteksi dini terhadap gangguan kantibma,” tegas Irjen Pol Anas Yusuf.
Sesuai prioritas dari Mabes Polri, pengamanan dipusatkan pada dinamika yang sering terjadi di masyarakat. Ini dikarenakan setiap individu maupun masyarakat mempunyai perbedaan. Adapun sasaran operasi, yakni terhadap potensi gangguan luas wilayah Jatim dan jumlah penduduk yang banyak.
Anas juga menambahkan, gangguan keamanan yang terjadi dari tahun ke tahun di Jatim mengalami penurunan. Dari tahun 2012 terdapat sebanyak 3.150 gangguan, dan mengalami penurunan 39,2 persen di tahun 2013 sebanyak 1.915 kasus. Sementara kejahatan konvensional seperti curat, curas, curanmor, dan anirat menuru sebanyak 35,4 persen dari 789 kasus pada tahun 2012, menjadi 510 kasus di tahun 2013.
“Capain tersebut dapat kita lanjutkan, agar trend gangguan kantibmas dapat menurun dari tahun ke tahun,” imbuhnya.
Anas juga mengatakan, berbagai aksi anarkis menjadi perhatian bersama agar berbagai kerawanan yang dimungkinkan terjadi bisa diantisipasi. “Ini sebagai wujud terciptanya kantibmas agar dapat terus dijaga oleh masyarakat,” tandasnya.
Sebagaimana diberitakan Bhirawa, jelang perayaan Hari Natal 2014 dan Tahun Baru 2015, Polda Jatim melakukan Operasi Lilin Semeru 2014. Adapun jumlah personel yang dikerahkan sebanyak 9.04 personel. Dengan rincian 1.300 personel dari Polda Jatim dan 8.604 personel Satwil jajaran. [bed]

Rate this article!
Tags: