Pameran HKTI Hasilkan Transaksi Rp 0,6 Miliar

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Pameran produk pertanian Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jatim 19-21 Mei di Grand City Surabaya sukses memikat konsumen dari dalam dan luar negeri. elama empat hari penyelenggaraan pameran, lebih dari 2000 pengunjung hadir untuk melihat hasil produk dan olahan para petani Jatim itu. Capaian ini juga menguntungkan dari sisi transaksi.
Berdasar laporan panitia, total transaksi selama empat hari penyelenggaraan pameran kurang lebih mencapai 1 miliar. Jumlah ini belum termasuk pesanan sejumlah perusahan dari luar negeri, seperti Korea Selatan, Taiwan, Malaysia dan Jepang.
“Hasil ini melebihi ekspektasi kami. Meski waktu begitu pendek dan peserta terbatas, namun, animo konsumen cukup besar. Mereka begitu senang melihat produk-produk pertanian yang begitu bagus dan berkualitas,”kata Ketua Panitia Pameran Peroduk Pertanian HKTI Jatim Ibnu Setiawan, Selasa (23/5).
Beberapa produk tersebut antara lain kopi, gula, buah-buahan, beras, pertanian hydroponic serta hasil laut. Sejumlah komoditas ini dimintai karena memiliki kualitas yang cukup bagus. “Rupanya, mereka senang. Terutama buyer dari luar negeri,” katanya.
Pihaknya optimistis, hasil tersebut akan menguntungkan petani di Jawa Timur. Apalagi, para pembeli tersebut rata-rata adalah perusahaan besar. Termasuk juga pengelola café, restaurant dan hotel di Jakarta.
“Mereka sangat berharap bisa bekerjasama dengan petani local jatim. Sehingga bisa menyuplai semua kebutuhan yang mereka inginkan,”katanya.
Sedangkan Ketua DPP HKTI Jatim Ahmad Nawardi menyambut gembira hasil tersebut, sebab wadah yang dibuatkan HKTI benar-benar bermanfaat bagi para petani di Jawa Timur. “Hasil ini menjadi tantangan para petani dan HKTI sebagai pendamping. Kami semua harus bisa menjawab kebutuhan itu dengan kualitas produksi yang lebih baik lagi,” tandasnya.
Nawardi juga berharap, bukan hanya produk mentah (primer) saja yang dipamerkan. Tetapi juga produk makanan olahan. Apalagi, di Jawa Timur saat ini sudah banyak para petani yang sukses berinovasi, membuat makanan olahan dari hasil pertanian, seperti keripik dari sayur dan buah-buahan, hingga hasil laut.
Menurut Nawardi, kegiatan pameran adalah pintu bagi petani-petani di Jawa Timur untuk terus maju. Melalui kegiatan itu, mereka bisa memperluas jaringan. Tidak hanya di local Indonesia, tetapi juga Jawa Timur. Karena itu, kegiatan pameran akan menjadi agenda rutin HKTI.
“Kami sudah mendesain untuk pemeran 2018 nanti. Bahkan skalanya akan kami perluas. Tidak hanya nasional. Tetapi Internasional. Kami sudah berkoordinasi dengan Badan Pusat Distribusi Pangan Kementrian Pertanian untuk rencana ini,” ujar pria yang juga Wakil Komite II DPD RI ini.
Nawardi optismitis penyelenggaraan pameran tahun depan akan lebih besar. Sehingga capaian transaksi tidak hanya ratusan juta. Tetapi miliaran rupiah. “Pameran sekarang ini persiapannya hanya sebulan. Meski begitu hasilnya cukup sukses. Nah, kalau dipersiapkan setahun sebelunya, pasti makin luar biasa,” katanya. [rac]

Tags: