Pamerkan Ratusan Karya Seni dari 15 Kompetensi Keahlian

Ajang Pengenalan Seni Budaya ke Generasi Milenial
Surabaya, Bhirawa
Ratusan karya seni siswa SMKN 12 Surabaya terpampang di halaman tengah sekolah. Karya seni terbaik siswa ini merupakan hasil Tugas Akhir (TA) yang dibuat 613 siswa dari 15 kompetensi keahlian yang dimiliki sekolah seni terbesar di Jawa Timur ini.
Diantaranya, seni tari, seni karawitan, seni pedalangan, seni pemeranan (teater), seni musik klasik, seni lukis, kriya kreatif kayu dan rotan, kriya kreatif kulit dan imitasi, kriya kreatif logam dan perhiasan, kriya kreatif batuk dan tekstil, animasi, DKV (Desain Komunikasi Visual), desain interior dan teknik furniture, multimedia dan produksi film. Selain produk, dalam pameran karya TA siswa ini juga menampilkan pertunjukkan karya seni yang mulai digelar 17 hingga 19 Juni 2021.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Wahid Wahyudi menuturkan, selaras dengan temanya yakni Interaktif, Art and Tecnologi, pameran ini merupakan sesuatu yang luar biasa. Sebab, menjadi salah satu cara dalam mengenalkan karya seni agar bisa digandrungi kaum milenial.
“Setelah melihaf keliling pameran disamping seni tradisional juga ada jurusan produksi film, animasi, multimedia ini betul – betul merealisasikan misi negara untuk melestarikan seni dan budaya,” ujar dia usai mengunjungi stand, Kamis (17/6).
Dikatakan Wahid, hadirnya SMKN 12 Surabaya menjadi jawaban ditengah banyaknya generasi muda yang kurang begitu perhatian terhadap pelestarian seni budaya.
“Nah SMKN 12 Surabaya ini selain disamping memberi kompetensi keahlian juga melakukan pelestarian seni budaya. Ini tentu untuk mengikuti perubahan yang ada perlu dikolaborasikan dengan teknologi,” urainya.
Dalam kesempatan ini, Wahid juga memberikan satu paket alat musik tradisonal kepada SMKN 12 Surabaya yang saat ini tak digunakan dan tersimpan di Kantor Dinas Pendidikan Jatim, Jl Jagir Sidodermo.
“SMKN 12 Surabaya juga dibantu melengkapi alat musik tradisional gamelan dari Pak Suprapto yang merupakan salah satu pengusaha di Jawa Timur. Alhamdulillah dengan bantuan ini masih banyak para pengusaha yang punya perhatian besar terhadap seni dan budaya,” jabarnya.
Sebagai sekolah seni terbesar di Jatim, Wahid berharap, SMKN 12 Surabaya bisa berkembang dan meningkatkan mutu pendidikan khususnya membawa sekolah pada pusat seni dan budaya milenial.
Sementara itu, Kepala SMKN 12 Surabaya, Biwara Sakti Pracihara mengungkapkan, gelaran pameran di tengah pandemi tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pihaknya. Pasalnya, persiapan tentu tak semudah saat belum terjadinya pandemi Covid 19. Bimbingan hanya dilakukan dua kali dalam seminggu.
“Jadi memang kurang maksimal dari segi waktu untuk bimbingannya,” ujar dia.
Bahkan, untuk pengunjung pun tidak sembarangan. Dikatakan Praci, untuk bisa menikmati hasil karya para siswa pengunjung harus mendaftar secara online terlebih dahilu melalui laman intip.in/indist2k21.
“Dalam pendaftaran itu mereka akan diminta upload fotocopy KTP dan akan tahu jadwal untuk kunjungan pameran. Karena masa pandemi, jadi untuk pameran memang sangat ketat,” katanya.
Namun, bagi pengunjung yang belum bisa hadir dan berkesempatan untuk melihat karya seni siswa, sekolah akan menyiapkan virtual expo pada pertengahan Juli mendatang.
“Jadi memang kami fasilitasi masyarakat untuk melihat karya terbaik siswa. Apa yang dikerjakan siswa, hasil karyanya merupakan bentuk ekspresi sesuai dengan kemauan siswa,” pungkasnya. [ina]

Tags: