PAN dan Gerindra Belum Tentukan Sikap di Pilgub Jatim

foto ilustrasi

PAN Jatim, Bhirawa
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, memastikan hingga kini partainya belum memutuskan siapa yang akan di usung di pemilihan gubernur (Pilgub) Jatim mendatang.
“Sampai saat ini kita masih belum putuskan, kita terus komunikasi dengan tokoh-tokoh dan partai,” ujar Zulkifli disela Rakerwil I DPW PAN Jatim di Sidoarjo, Selasa, (3/10).
Sementara untuk nama-nama kata Zulkifli, masih sama dengan nama-nama yang beredar seperti Saifullah Yusuf alias Gus Ipul dan Khofifah Indar Parawansa Menteri Sosial RI.
“Kita sudah menjalin komunikasi dengan nama-nama yang masuk, ada Gus Ipul ada juga Khofifah, kita jalin terus,” sambungnya.
Kendati demikian, ia menegaskan PAN siap berkoalisi dengan partai manapun dengan syarat cawagub dari PAN. Ia menyebut ketua DPW PAN Jatim, Masfuk siap dijadikan wagub.
“Kalau mau koalisi, kita siapkan cawagub. Pokoknya cawagub dari PAN. Jago kita ada pak Masfuk,” pungkasnya
Terpisah, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon mengatakan belum ada komunikasi dengan  Khofifah Indar Parawansa terkait Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2018. Kendati begitu, dia sudah mendengar kabar kalau Khofifah sudah mendekati DPD Gerindra Jatim untuk meraih dukungan dalam Pilgub.
“Mungkin dengan DPD Partai Gerindra Jatim sudah, tapi dengan DPP belum ada komunikasi,” katanya  pada wartawan usai dialog dengan wakil DPC Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) se Jatim di Kantor Sigit Haryo Wibisono (SHW) Center, Selasa (3/10).
Dia mengaku, tidak mempermasalahkan apabila banyak parpol sudah menentukan dukungan dalam Pilgub Jatim 2018. Bagi Gerindra, dukungan tersebut harus dipertimbangkan secara matang, mengingat momen Pilgub Jatim 2018 berdekatan dengan Pilpres.
“Pertimbangan kami, karena waktunya masih banyak. Tidak masalah jika partai lain sudah memunculkan nama. Saya kira politik itu dinamis, politik itu seni untuk berbagai kemungkinan,” ujarnya.
Fadli mencontohkan, saat Pilkada DKI lalu, partainya baru menentukan pilihan untuk mengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada menit terakhir, menjelang pendaftaran.
“Malah komunikasi dengan pasangan itu tiga hari menjelang deadline. Beda dengan Ahok, jauh berbulan-bulan duluan dimunculkan oleh parpol lain. Kalaupun ada figur baru, pasti orang yang punya elektabilitasi yang tinggi,” paparnya.
Sebelumnya, Sekretaris DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad mengaku kalau kader di daerah ingin mendukung Khofifah dalam Pilgub Jatim 2018.
“Tidak dapat kami pungkiri kader di grass root mengiginkan agar Khofifah diusung Gerindra dalam Pilgub Jatim,” katanya.
Sadad mengaku masih menunggu keputusan ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto untuk mentukan  sikap resmi partai.  Dia berharap, keputusan DPP nantinya sejalan dengan keinginan kader Gerindra di grass root.
“Kalau keputusannya tergantung ketua dewan Pembina karena memang itu ada dalam aturan partai. Hari ini pak Supriyanto (ketua DPD Gerindra Jatim) sudah menghadap pak Prabowo. Mudah-mudahan sudah ada perkembangan,” tambahnya.
Sadad menjelaskan, dengan estimasi waktu yang sudah mepet, hampir tidak ada kandidat yang bisa menandingi elektabilitas Khofifah dan Saifullah Yusuf.
“Ketua kami sudah bertemu beberapa kali dengan Pakde Karwo untuk membahas mengenai koalisi mengusung Khofifah,” tegasnya lagi.
Sekadar diketahui,  tambahan dukungan dari Partai Gerindra akan membuat kekuatan Khofifah makin berlipat. Sebelumnya, Golkar, Nasdem dan Hanura sudah final mendukung Khofifah dalam Pilgub Jatim. Demokrat pun sudah memberikan sinyal kuat untuk merapat ke Khofifah, dengan membuka kembali pendaftaran partai. [cty]

Tags: