PAN, PKB Lawan Serius PDIP di Pilwali Batu

Akademisi UB, Harris Elmahdi (baju hitam), saat menjadi narasumber Dialog Politik di Balai Kota Among Tani Kota Batu.

Akademisi UB, Harris Elmahdi (baju hitam), saat menjadi narasumber Dialog Politik di Balai Kota Among Tani Kota Batu.

Kota Batu, Bhirawa
Meskipun belum ada pernyataan resmi dari PDIP terkait rekomendasi calon yang dipilih untuk maju dam Pilwali Batu, namun santernya jika rekom diturunkan kepada Dewanti Rumpoko (Cawali) dan Punjul Santoso (Cawawali) sudah tak terbendung di masyarakat.
Berbagai reaksi di masyarakat bermunculan terhadap pasangan calon (Paslon) PDIP ini. Di antaranya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang segera mengumumkan rekomendasi Bakal Calon (Balon) yang akan dipilih untuk menyaingi Paslon PDIP.
Secara kelembagaan, rekomendasi PDIP terkait Paslon yang akan turun dalam Pilwali Batu baru akan turun Senin (5/9) hari ini. Namun dua nama Dewanti-Punjul sebagai paslon penerima rekom PDIP sudah ramai menjadi perbincangan masyarakat.
“Kami hanya ditelpon dari DPP (PDIP), terkait pemberitahuan rekomendasi dan juga penunjukkan Punjul Santoso (PS) sebagai Sekretaris DPC PDIP Kota Batu. Namun belum ada surat resmi yang masuk ke Kantor DPC DPIP,”ujar Wakil Ketua Bidang Pemuda dan Olah Raga DPC PDIP Batu, Sampoerno, Minggu (4/9). Iapun masih memiliki keyakinan 50 persen jika rekom tersebut tidak akan mengalami perubahan hingga tanggal 5 September nanti.
Nama Paslon PDIP ini muncul beberapa saat setelah PAN mengumumkan rekomnya kepada H.Rudi. Namun rekom yang diturunkan PAN saat itu hanya kepada satu orang. Artinya, PAN harus mencari pasangan dari partai lain untuk maju dalam Pilwali yang akan digelar 15 Februari 2017. “Setelah mendapatkan pasangan, baru akan ditentukan siapa yang dicalonkan sebagai Walikota, dan siapa calon Wakilnya,”ujar penerima rekom PAN, H.Rudi.
Ketika PDIP belum mengeluarkan pernyataan resminya, dan PAN tengah berproses mencari pasangan, kini menyusul PKB akan segera mengumumkan cawali yang akan direkom.
Diketahui, sebelumnya ada lima bakal calon walikota yang mengikuti penjaringan Tim 9 PKB. Yaitu, Nurrochman, H.Chairuddin, M.Hasin, Muhyiddin, dan Budi Santoso.
“Insya Allah rekom partai turun, jika tidak tanggal 4 (hari ini), maka rekon turun tanggal 5-6 September ini,”  ujar anggota Tim 9 Penjaringan Calon Kada dari PKB, Asep Ghozi. Dan sampai berita ini ditulis, rekom tersebut belum diterima di Kantor DPC PKB. Sementara, Ketua DPC PKB Kota Batu, Nurrochman mengaku siap menjalankan mandat dari DPP terkait penurunan bakal calon walikota dari PKB. Iapun tidak mempermasalahkan jika rekom DPP tersebut tidak turun kepadanya. “Siapapun yang mendapatkan rekom DPP, kita di DPC siap untuk melaksanakan dan menyukseskan alam Pilwali,”ujar Nurrochman.
Diketahui, dalam Pilwali kali ini PKB tidak bisa mengusung Pasangan Calon sendiri. Karena PKB hanya memiliki empat kursi di dewan sehingga masih kurang satu kursi untuk mengusung Pasangan calon sendiri.
Menanggapi hal ini, pengamat politik dari Akademisi Universitas Brawijaya (UB), Harris Elmahdi mengatakan, PKB dan PAN berpotensi menjadi penantang terdepan yang bisa menjadi lawan serius PDIP. Calon yang ditawarkan oleh kedua partai ini juga mempunyai kapasitas untuk menjadi lawan sebanding PDIP. PAN dengan Haji Rudi sebagai pemilik rekomendasi cukup mempunyai kans sebagai penantang serius. Tinggal siapa yang menjadi partner koalisi PAN.
Sementara,  Calon dari PKB juga mempunyai kans sebagai penantang yang tidak kalah seriusnya. Terutama,  jika rekomendasi itu jatuh ke figur yang mempunyai kapasitas mengelola pembangunan. PKB akan menjadi partai yang tidak dikesankan transaksional.
“Adalah menarik jika saja PKB dan PAN bisa berkoalisi, dan figur yang ditawarkan dua partai ini cukup sebanding untuk menjadi lawan pasangan dari PDIP,”ujar Harris.  [nas]

Tags: