Pancasila Adalah Etika dan Landasan Kehidupan, Sosialisasi Layak Diteruskan

Wakil Ketua MPR RI Dr Jazilul Fawaid

Jakarta, Bhirawa.
Menurut Wakil Ketua MPR RI Dr Jazilul Fawaid (PKB), Pancasila adalah etika dan landasan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila merupakan “azimat” yang ditemukan oleh para pendiri bangsa Indonesia.

“Sila-sila yang ada dalam Pancasila merupa kan kesatuan yang tak bisa dipisahkan satu dengan yang lain. Semua konsep Pancasila bisa masuk dalam sendi-sendi kehidupan. Keberadaan Pancasila, tidak perlu lagi di pertentaan dengan agama,” tandas Jazilul dalam diskusi 4 Pilar MPR RI bertajuk “Mengkokohkan Pancasila Ditengah Kehidupan Bermasyarakat”, Senin siang (20/9). Nara sumber lainnya, anggota MPR RI dari kelompok DPD RI Dr Agustin Teras Narang, dan staff khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Benny Susatyo

Pria yang akrab dipanggil Gus Jazil  ini, lebih jauh mengatakan; Cita-Cita Pancasila sangat ideal. Namun, antara idealnya Pancasila dengan realita yang ada di masyarakat, sering tidak nyambung. Agar Pancasila bisa hidup ditengah masyarakat atau bisa diamalkan, maka nilai-nilai yang ada harus dipahami. 

“Kiiat untumemahamkan dasar negara Pancasila itu harus ditempuh lewat pendidikan dan ketauladanan. untuk men-sosialisasikan Pancasila itu, tidak cukup bila hanya dilakukan oleh MPR dan BPIP saja. MPR dan BPIP memiliki tugas untuk menguatkan Pancasila, agar hidup ditengah masyarakat,” ucap Gus Jazil, putra kelahiran pulau Bawean-Gresik.

Dikatakan, agar Pancasila bisa menjadi gaya hidup dalam keseharian, maka harus ada sosok yang bisa menunjukkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Anak-anak milenial  jaman sekarang, butuh sosok seperti itu.

Romo Benny Susatyo menyebutkan, seseorang yang mengamalkan Pancasila itu, bisa dilihat. Apakah dia dalam kehidupannya mempunyai rasa keTuhanan, kemanusiaan, keadilan dan persatuan. Bila nilai-nilai itu ada, maka seseorang itu mampu membuat tatanan kehidupan sesuai dengan apa yang kita inginkn

“Nilai-nilai yang demikian ada pada sosok Wakil Presiden Muhammad Hatta. Bung Hatta disebut merupakan sosok yang bisa dijadikan tauladan. Elit politik, harus memberikan contoh ketauladan seperti Bung Hatta,” ucap Romo Benny.

Menurut Agustin Teras Narang, sosialisasi Pancasila adalah pekerjaan yang tidak boleh pernah dihentikan. Kemudian, pekerjaan ini harus juga didasari kepada era dan harus mampu menyesuaikan era, itu. Kondisi-kondisi real, didalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ini. 

“Tentu, sosialisasi Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, harus disesuaikan dengan apa yang kita alami sekarang,” ungkap Teras Narang. [ira]

Tags: