Pancasila Pemersatu Bangsa, Pancasila Perlu Masuk Kurikulum Pendidikan

Jakarta, Bhirawa.
Menurut anggota MPR RI dari PDIP, Nabil Haroen, dijaman Orde Baru, Pancasila selama ini menjadi semacam narasi tapi miskin implementasi. Dulu, di jaman Orde Baru, Pancasila justru masuk dalam kurikulum pendidikan. Seperti pelajaran P-4, pelajaran PMP dsb. Namun setelah Reformasi, Pancasila dibumi-hanguskan. Sekarang, ternyata, moral Pancasila kita butuhkan sebagai alat pemersatu bangsa. 

“Pancasila tidak pernah salah, hanya tatalaksananya saja  yang kurang maksimal. Sehingga kalau dilihat, Pancasila itu sungguh luar biasa. Bahkan orang bisa kaget, kok bisa KeTuhanan Yang Maha Esa ketemu dengan Keadilan Sosial. Banyak negara manca yang ingin mengadopsi Pancasila untuk diterapkan di negaranya,” papar Nabil Haroen dalam diskusi 4 Pilar MPR RI, dengan tema “Membentuk Karakter Bangsa, Pancasila Masuk Kurikulum Pendidikan”,Senin (13/7). Nara sumber lainnya anggota MPR RI (PPP) Syaifullah Tamliha.

Nabil Haroen lebih jauh, berujar; Jika sudah ada Pancasila berarti  tidak ada ideologi lain. Mau Khilafah, mau Komunis, kalau ada Pancasila, semua sudah selesai. Maka Pancasila, harus masuk kurikulum pendidikan dari TK, SD, sampai Perguruan Tinggi. Juga pendidikan di TNIN/POLRI maupun ASN, ini tidak kalah pentingnya.

“Saya melihat, tidak sedikit TNI, POLRI maupun ASN yang kemudian ideologinya ekstrem. Maka menjadi kewajiban TNI/ untuk memasukkan Pancasila dalam kurikulum pendidikan-nya. Juga di BUMN-BUMN, skrining nya bagaimana agar aman dan menjadi Pancasilais yang nasionalis dan religius,” pesan Nabil Haroen. 

Saifulah Tamliha berpendapat: paska reformasi, sepertinya para pemegang kekuasan menganggap semua produk Soebagyo itu jelek. Sehingga mata pelajaran Pancasila nyaris tidak ada lagi. Atas kekosongan ini, baru sekarang kita merasa, bahwa roh ideologi Pancasila, telah hilang selama reformasi.

“Ketika Ketua MPR RI Taufik Kiemas, merasa perlu menghidupkan kembali moral Pancasila dengan melakukan sosialisasi 4 Pilar MPR. waktu itu saya sebagai Kepala Badan Sosialisasi 4 Pilar MPR,” kenang Tamliha.

Dia menegaskan bahwa setiap warga negara harus memiliki roh kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka anak sekolah layak diberi materi ideologi Kebangsaan, yakni Pancasila. Memberi materi Pancasila sejak kecil, sangat penting, agar nantinya masuk dalam sendi-sendi kehidupan bangsa. (ira)

Tags: