Pandemi Covid-19, Angka Kehamilan di Situbondo Meningkat 0,68 Persen

Drs imam Ghazali

Situbondo, Bhirawa
Dalam rangka untuk mengantisipasi dan meminimalisir meningkatnya angka kehamilan selama masa pandemi Covid-19, pemerintah pusat memberikan bantuan alat kontrasepsi, salah satunya di Kabupaten Situbondo kemarin.

Kota Santri Situbondo mendapatkan jatah sekitar 1.200 akseptor KB. Hal ini diakui Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Situbondo Drs Imam Ghazali ketika ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Mantan Camat Panji itu menjelaskan, saat dimasa pandemi korona ini, angka kehamilan di Kabupaten Situbondo mengalami peningkatan meski tidak signifikan.

Peningkatan ini, urai Imam Ghazali, diakibatkan oleh banyak faktor, salah satunya kurang sadarnya warga pada program pengendalian kependudukan. Untuk mencegah peningkatan kehamilan, DPKKB Kabupaten Situbondo kini mulai memberikan pelayanan kepada masyarakat secara gratis setiap sepekan sekali.

“Ya setiap kecamatan mengadakan sosialisasi pentingnya penundaan kehamilan selama masa pandemi Covid-19. Selain karena memiliki resiko, penekanan ini sesuai dengan himbauan pemerintah,” ucap mantan Plt Kepala DPPPA Kabupaten Situbondo itu.

Ditambahkan Imam, langkah lain yang akan dilakukan untuk menekan meningkatnya angka kehamilan di Kabupaten Situbondo dengan mengadakan kegiatan pemasangan implan secara gratis pada Jumat (28/8) mendatang.

Diakui, sebelumnya DPPKB Kabupaten Situbondo sudah melaksanakan pemasangan implan kepada 1.200 warga. “Setiap kegiatan bisa dilakukan pemasangan implan sebanyak 25 sampai 30 orang. Angka sebesar ini sesuai dengan target hingga November dipatok sebesar 250 sampai 300 implan,” ungkapnya.

Menurutnya, adanya peningkatan kehamilan di tengah masyarakat memiliki dampak yang serius, diantaranya akan menambah jumlah penduduk yang sulit dikendalikan.

Meskipun Kabupaten Situbondo saat ini cakupannya masih luas, hal itu harus diantisipasi jauh sebelum adanya tuntutan perekonomian, pendidikan dan kesehatan menimpa warga.

“Saya minta masyarakat ikut mensukseskan program KB yakni 2 anak cukup. Selain itu saya juga berharap warga harus menjaga jarak usia kelahiran antara 3 sampai 5 tahun,” ungkap Imam Ghazali.

Sementara itu Nurul Azizah, Kasi Kesehatan Keluarga Divisi Masyarakat Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo, mengatakan sejak adanya wabah pandemi Covid 19 yang dimulai Maret, tercatat ada peningkatan tren kehamilan dibandingkan tahun 2019 silam. Padahal pada Mei 2020 lalu, sebutnya, angka kehamilan sempat mengalami penurunan kembali.

“Yang unik, mulai Juni kembali ada kenaikan. Selanjutnya Juli kembali mengalami penurunan. Setelah kami dikalkulasi dari seluruh prosentase, angka kehamilan hanya mengalami kenaikan sebesar 0,68 persen. Angka sebesar ini menurut kami masih belum signifikan,” pungkas Nurul Azizah. [awi]

Tags: