Pandemi Covid-19, Ekonomi Kota Madiun 2021 Melejit Tujuh Persen

Wali Kota Madiun, Maidi usai menerima hasil pertumbuhan ekonomi dari BPS di Balai Kota, memberikan pers realse, Selasa (22/2). [sudarno/bhirawa]

Pemkot Madiun, Bhirawa.
Upaya gas ekonomi yang dilakukan Pemerintah Kota Madiun cukup berbuah manis. Hal itu dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi Kota Madiun yang melesat hingga 7 persen lebih. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun mencatat pertumbuhan ekonomi Kota Madiun minus 3.39 persen pada 2020 lalu. Ekonomi lantas melejit di angka 4,73 persen pada 2021.

”Saya sudah menunggu hasil ini. Kemarin PAD (Pendapatan Asli Daerah) kita terbesar nomor lima secara nasional. Hari ini, pertumbuhan ekonomi kita naik 7 persen lebih. Ini lebih tinggi dari provinsi maupun nasional,” kata Wali Kota Madiun, Maidi usai menerima hasil pertumbuhan ekonomi dari BPS di Balai Kota, Selasa (22/2).

Capaian itu tentu tidak mudah mengingat pandemi Covid-19 masih menyelimuti. Seperti diketahui, pandemi memukul sektor perekonomian dari segala lini. Bahkan, perekonomian sempat tercatat minus pada 2020 lalu atau pada saat tahun pertama pandemi. Pemerintah berupaya keras agar ekonomi tidak terjun bebas ke jurang resesi. ”Dalam pandemi seperti ini, untuk bertahan agar tidak turun saja sudah sulit. Kita malah naik sampai 7 persen lebih,” ujarnya.

Wali kota mengaku sempat pesimis. Namun, berkat upaya bersama, ekonomi dapat tubuh lebih dari yang diperkirakan. Karenanya, wali kota mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak tak terkecuali masyarakat. Berbagai upaya Pemerintah Kota Madiun untuk menggenjot perekonomian tidak akan optimal tanpa dukungan masyarakat.

Seperti diketahui ada beragam pembangunan yang bermuara pada peningkatan perekonomian Kota Madiun. Mulai Pahlawan Street Center, pujasera Pasar Sleko, hingga lapak-lapak UMKM kelurahan. Pembangunan tersebut didukung dengan kebijakan Wali Kota Madiun. Salah satunya, kebijakan terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk berbelanja di PKL dan UMKM sekitar tempat tinggal dan kantor.

Dikatakan oleh Wali Kota, besaran belanja wajib dilaporkan ke dalam aplikasi Pro UMKM. Sejak kebijakan dijalankan, total belanja ASN sudah mencapai Rp 11 miliar lebih. ”Terima kasih kepada masyarakat dan juga para pengusaha yang telah berkontribusi dalam peningkatan ekonomi di kota kita,”tegas Wali Kota.[dar.ca]

Tags: