Pandemi Covid-19, Pendapatan RSUD Bangil Pasuruan Turun 50 Persen

Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, HM Sudiono Fauzan bersama petugas Dinkes Kabupaten Pasuruan melihat langsung kondisi RSUD Bangil, Kabupaten Pasuruan sebagai tempat rujukan pasien covid-19 beberapa bulan yang lalu.

Pasuruan, Bhirawa
Pandemi Covid-19 turut berdampak pada keuangan rumah sakit. Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Ani Latifah memaparkan bahwa Covid-19 jelas mempengaruhi operasional rumah sakit. Pasalnya, saat ini pasien yang berobat ke rumah sakit maupun puskesmas di Kabupaten Pasuruan menurun bila dibandingkan sebelum pandemi.

Menurutnya, apabila dikalkulasikan dalam setahun sekali, target pendapatan bisa mencapai Rp 20 miliar. Namun, karena kondisi saat ini masih pandemi, hingga akhir tahun 2020 hanya Rp 10 miliar. Sehingga, penurunannya mencapai 50 persen. “Atas kondisi pandemi saat ini, pemasukan rumah sakit turun sampai 50 persen. Ahir tahun ini hanya Rp 10 miliar,” ujar Ani Latifah, Senin (14/9).

Saat ini, upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan dalam memutus mata rantai penularan virus korona di rumah sakit maupun puskesmas sangat ketat. Yakni, wajib memakai masker, jaga jarak antrian pasien hingga lainnya. “Upaya memutus penularan covid-19 terus kami lakukan. Tapi tetap saja, masyarakat saat pandemi enggan ke rumah sakit atau puskesmas,” kata Ani Latifah.

Sekadar diketahui, hingga berita ini diturunkan, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 ada 1.301 orang. Rinciannya adalah meninggal 149 orang dan pasiem sembuh ada 886 orang.[hil]

Tags: