Pandemi Covid-19, Petani Paprika Kabupaten Pasuruan Beralih Jualan Online

Petani paprika Desa Tlogosari, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan saat memanen paprika.

Pasuruan, Bhirawa
Pandemi Covid-19 membuat sejumlah pengusaha harus berputar otak demi mempertahankan bisnisnya, supaya laku dipasaran. Di wilayah Kabupaten Pasuruan, tepatnya di Kecamatan Tutur, Desa Tlogosari, petani sayuran paprika memilih memanfaatkan teknologi dengan berjualan online.

Sebab, saat penerapan PPKM Darurat, harga paprika ditingkat petani sempat terjun bebas hingga kisaran Rp 10 ribu per kilogram. Padahal, sebelumnya harga paprika mencapai Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram.

“Awalnya harga paprika di kawasan Tutur, Pasuruan hancur lebur. Tengkulak mengambil sayuran paprika di angka Rp 10 ribu perkilogram,” ujar petani sayur paprika Desa Tlogosari, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Edi Suddarsono, Kamis (26/8).

Merasa dijual ke tengkulang merugi, Edi panggilan akrabnya, beralih menjual secara online. Dengan memanfaatkan teknologi itu, perlahan dagangannya berangsur membaik. “Awalnya saya jual ke tengkulak. Karena tak ingin rugi banyak, lalu saya pilih menjualnya ke online. Dan alhamdulillah bisa sedikit menutup kerugian,” papar Edi Suddarsono.[hil]

Tags: