Panen Awal, Nikmatnya Petani di Bengawan Mati

Bupati Fadeli mencoba alat panen multiguna di Desa Prijekngablak.

Bupati Fadeli mencoba alat panen multiguna di Desa Prijekngablak.

Lamongan, Bhirawa
Saat petani di daerah lain baru mulai menyemai benih padi, petani di Desa Prijekngablak Kecamatan Karanggeneng ini sudah panen. Ini karena wilayah mereka berada di kawasan Bengawan Mati yang kaya akan sumber air.
Lahan pertanian padi seluas 107 hektar di kawasan ini kemarin dipanenraya bersama Bupati Lamongan Fadeli. Di tempat yang sama, petani setempat juga mencoba alat panen multiguna yang baru mereka dapatan dari bantuan pemerintah.
Menurut Anshori (32), petani desa setempat, kawasan desanya memang melimpah sumber air untuk pertanian, meski harus menggunakan alat bantu mesin diesel. Mereka dalam setahun bisa sampai tiga kali melakukan panen padi.
Di sela-selanya, mereka biasanya bahkan masih bisa menanam komoditi lain, seperti kacang hijau dan jagung. Terlihat di desa itu, di sejumlah lahan juga ditanami sayuran seperti tomat dan kol dan kubis.
“Ini sebenarnya agak telat karena musim lalu kemaraunya agak panjang. Biasanya kami di bulan September sudah mulai menanam benih padi, namun musim ini kami baru bisa menanam benih di bulan Nopember, “ ujar Anshori.
Melihat hasil kerja keras petani itu, Bupati Fadeli menjanjikan akan menambah bantuan alat pertanian hand traktor kepada petani setempat.
“Alhamdulillah hari ini petani Prijekngablak sudah bisa panen padi. Saya doakan bisa menjadi rejeki yang barokah, ditengah produksi pertanian Lamongan tahun lalu yang mencapai 1,028 juta ton gabah kering giling, “ kata Fadeli.
Dituturkan oleh Kabag Humas dan Infokom Sugeng Widodo, tandon air itu disebut sebagai Bengawan Mati oleh warga setempat karena memang dulunya adalah bagian dari aliran Sungai Bengawan Solo. Karena berbentuk kelokan tajam menyerupai huruf “U” dan kerap menimbulkan banjir.
Akhirnya oleh pemerintah kelokan ini dipotong di Desa Tejoasri dan Karangtawar Kecamatan Karanggeneng tahun 1999 dengan membuat jalur aliran baru yang lurus.
Bengawan Mati sepanjang 9 kilometer ini sendiri melintasi Kecamatan Laren dan Karanggeneng. Dengan kapasitas maksimal mencapai 18 juta meter kunik, Bengawan Mati  selama ini digunakan warga setempat sebagai tampungan air irigasi serta untuk pemenuhan kebutuhan air minum. [yit]

Tags: