Panen Padi Diprediksi Capai 12 Juta Ton

Panen padi di sawah.

Panen padi di sawah.

Pemprov, Bhirawa
Bertambahnya lahan penanaman padi, diharapkan panen  kali lebih baik dari tahun kemarin. Bahkan hasil  Angka Ramalan I  (Aram I) tahun 2014 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menunjukkan  produksi Padi Jatim tercatat 12,10 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).
“Ada kenaikan 52,40 ribu ton GKG atau 043 persen dibanding produksi padi angka tetap tahun 2013 yang hanya 12,05 juta ton GKG. Kenaikan diperkirakan  ada sedikit kenaikan luas panen 78 hektar (0,00 persen) dan tingkat produktivitas sebesar 0,26 kuintal/hektare menjadi 59,41 kuintal/hektar,” kata Kepala BPS Jatim, M Sairi Hasbullah, Kamis (3/7),
Untuk realisasi produksi padi Jatim subround I (SR) antara Januari-April 2014 tercatat sebesar 6,26 juta ton GKG. Bila dibandingkan dengan SR I -2013 sebesar 6,12 juta ton GKG terjadi kenaikan 142,35 ribu ton GKG atau naik 2,33 persen. Kenaikan produksi pada SR I -2014 terhadap SR I -2013 karena adanya kenaikan luas panen 20,77 ribu hektare dan tingkat produktivitas 0,17 kuintal/hektare atau  0,28 persen.
Untuk produksi padi SR II -2014 diperkirakan terjadi kenaikan 30,31 ribu ton GKG atau 0,78 persen, sedangkan pada SR III -2014 diperkirakan terjadi penurunan 120,25 ribu ton GKG atau -5,88 persen bila masing-masing dibandingkan dengan produksi Padi pada subround yang sama 2013 (year on year).
Realisasi produksi padi SR I -2014 di beberapa kabupaten/kota di Jatim yang mengalami kenaikan/penurunan bila dibandingkan dengan subround yang sama tahun sebelumnya, yakni Kabupaten yang mengalami kenaikan produksi padi yang besar.
Antara lain, Kabupaten Lamongan naik 87,99 ribu ton GKG atau 21,20 persen, Bojonegoro naik 66,85 ribu ton GKG atau 16,55 persen, Tuban naik 33,764 ribu ton GKG aatau 12,08 persen. Madiun naik 24,12 ribu ton GKG atau 13,71 persen dan Tulungagung naik 24,10 ribu ton GKG atau 18,86 persen.
Sedangkan kabupaten yang mengalami penurunan produksi padi yang besar antara lain, Kabupaten Malang turun 48,14 ribu ton GKG atau -23,99 persen, Sumenep turun 29,32 ribu ton GKG atau -17,41 persen), Situbondo turun 25,82 ribu ton GKG atau -16,25 persen, Ngawi turun 23,17 ribu ton GKG atau -7,99 persen dan Kabupaten Probolinggo turun 20,07 ribu ton GKG atau -10,06 persen.
Sebelumnya dari hasil pertemuan singkronisasi data antara BPS Jatim dan Dinas pertanian se-Jatim diketahui kenaikan produksi padi SR I-2014 dibandingkan dengan SR I-2013 diketahui karena adanya curah hujan yang tinggi. Yakni di Kabupten Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Tulungagung dan Kabupaten Kediri.
Adanya curah hujan yang tinggi para petani di beberapa kabupaten tersebut cenderung menanam padi dari pada menanam palawija seperti Jagung dan kedelai. Hal tersebut menjadikan pergeseran bulan tanam padi sehingga diperkirakan penen akan bergeser dari tanaman palawija ke tanaman padi.
Dikatakan Sairi, adanya iklim yang tidak mendukung di beberapa kabupaten maka ini  mengurangi laju kenaikan produksi total padi di Provinsi Jatim. Kondisi tersebut terjadi seperti di Kabupaten Mojokerto, Jember dan Trenggalek. Di daerah tersebut ada pergeseran bulan tanam padi sehingga panen akan bergeser ke sub round II.
Selain itu iklim yang tidak mendukung berpengaruh pula pada penurunan produktivitas karena pada awal pertumbuhan curah hujan agak kering dan curah hujan tinggi pada fase generatif. Hal tersebut terjdi di Pamekasan.  [rac]

Realisasi Produksi Padi Subround  SR I -2014
Kabupaten/Kota                      Naik                                     Turun
Lamongan                                  87,99 ribu ton GKG
Bojonegoro                                66,85 ribu ton GKG
Tuban                                          33,764 ribu ton GKG
Madiun                                       24,12 ribu ton GKG
Tulungagung                           24,10 ribu ton GKG
Kabupaten Malang                                                             48,14 ribu ton GKG
Sumenep                                                                                  29,32 ribu ton GKG
Situbondo                                                                               25,82 ribu ton GKG
Ngawi                                                                                      23,17 ribu ton GKG
Kabupaten Probolinggo                                                 20,07 ribu ton GKG

Tags: