Panen Raya Kedelai di Pasuruan Melebihi Target Nasional

Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf, Direktur Budidaya Aneka Kacang-Kacangan dan Umbi pada Dirjen Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Dr Maman Suherman dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jatim Wibowo Eko Putro saat panen raya kedelai di Desa Ngerong, Kabupaten Pasuruan, Senin (6/10).

Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf, Direktur Budidaya Aneka Kacang-Kacangan dan Umbi pada Dirjen Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Dr Maman Suherman dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jatim Wibowo Eko Putro saat panen raya kedelai di Desa Ngerong, Kabupaten Pasuruan, Senin (6/10).

Pasuruan, Bhirawa
Sebanyak 11 Kecamatan di Kabupaten Pasuruan melakukan panen raya kedelai di atas lahan seluas 97,8 hektare atau sekitar 60 persen dari total 163 hektare di Desa Ngerong, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan.
Yang menarik, panen raya ketiga kalinya sepanjang tahun ini pada kegiatan Perluasan Areal Tanam (PAT) Kedelai yang dipusatkan di Desa Ngerong melebihi target nasional, sebesar 1,4 ton per hektare.   “Panen raya petani kedelai saat ini hasilnya cukup memuaskan. Panen petani telah berhasil melebihi target nasional sebesar 1,4 ton per hektare. Kami dari Kementerian Pertanian sangat mengapresiasi usaha dan kerja keras para petani di Kabupaten Pasuruan,” ujar  Direktur Budidaya Aneka Kacang-Kacangan dan Umbi pada Dirjen Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian Dr Maman Suherman usai panen raya kedelai, Senin (6/10).
Kesebelas kecamatan tersebut antara lain Gempol, Rembang, Pohjentrek, Kraton, Sukorejo, Beji, Purwosari, Purwodadi, Kejayan, Wonorejo dan Pasrepan. Menurutnya, sebagai bentuk apresiasi atas panen yang melebihi target nasional, Kementerian Pertanian menjadikan Kabupaten Pasuruan sebagai salah satu sentra kedelai, baik di Provinsi Jawa Timur, maupun lumbung kedelai tingkat nasional.
“Tahun ini, Kabupaten Pasuruan menjadi sentranya kedelai tingkat nasional. Karena, setiap tahunnya selalu memberikan kontribusi banyak. Selain kedelai dan padi, saat ini Kabupaten Pasuruan juga mengembangkan gandum di wilayah pengunungan Tengger Bromo yakni di Tosari,” kata Maman Suherman.
Untuk diketahui, Kabupaten Pasuruan tahun ini memiliki lahan khusus kedelai seluas total 21.800 hektare. Rinciannya  seluas 17.800 hektare merupakan lahan murni kedelai, sedangkan sisanya 3.000 hektare adalah perluasan lahan dari areal kacang-kacangan menjadi areal tanam kedelai.
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf yang ikut dalam penen raya kedelai juga menyatakan potensi pertanian di Kabupaten Pasuruan akan dikembangkan secara maksimal lantaran pertanian menyangkut ekonomi kerakyatan.  “Kami sangat yakin bahwa kedelai Kabupaten Pasuruan akan memberikan kontribusi bagi pemerintah pusat. Termasuk juga hasil pertanian lainya seperti sayuran hingga tanaman pangan dan buah,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan Ichwan menyampaikan perluasan lahan sangatlah diperlukan untuk mengatasi tingginya kebutuhan kedelai di Jawa Timur. Meskipun, pada Supron I mengalami penurunan dan penurunan itu bisa ditutup pada Supron II dan III.  “Jawa Timur merupakan provinsi terbesar penghasil kedelai. Sedangkan Kabupaten Pasuruan terkenal dengan penghasil kedelai yang cukup banyak,” kata Ichwan.
Supron yang dimaksud adalah musim tanam yang dilakukan selama tiga kali dalam setahun. Pada Supron I, Kabupaten Pasuruan hanya menghasilkan profitas 1,6 kuintal/hektare yang artinya target profitas Jawa Timur. Sedangkan, Supron II yakni musim tanam mulai Maret-Juni lalu, Kabupaten Pasuruan mampu menaikkan profitas menjadi 2,1 kuintal/hektare. Untuk harga kedelai  mencapai Rp 6.700-7.000 per kg.
Karenanya, demi mencapai target produktivitas dan profitas kedelai di tahun berikutnya, Pemkab Pasuruan terus menggunakan program benih unggul varietas Wilis, pemberian pupuk berimbang dan organik serta penekanan kehilangan hasil panen dengan mengoptimalkan pasca panen. [hil]

Tags: