Panen Raya Padi, Wali Kota Surabaya Bantu Benih Petani Pakal

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, bersama Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johnny Eddizon Isir, Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo secara simbolis melakukan panen padi di Pakal, Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya bersama kelompok tani (Poktan) melakukan panen raya padi seluas dua hektar, dari total 11 hektar lahan yang ditanam di wilayah Kelurahan Pakal, Kecamatan Pakal Surabaya, Selasa (9/3). Lokasinya, lebih tepatnya berada sekitar 100 meter di sisi timur Hutan Kota Pakal.

Secara simbolis, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, bersama Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johnny Eddizon Isir, Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo beserta perwakilan dari Kelompok Tani (Poktan) di Kecamatan Pakal melakukan panen raya padi Varietas Ciherang.

Usai melakukan panen padi secara simbolis, jajaran Forkopimda Surabaya bersama warga dan kelompok tani kemudian melakukan dialog langsung di Hutan Kota Pakal. Untuk menuju lokasi, mereka pun berjalan kaki menyusuri perlintasan rel kereta api menuju Hutan Kota Pakal yang berada sekitar 100 meter di sisi barat dari tempat panen.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen untuk menyejahterakan warga. Salah satunya adalah dengan memfasilitasi lahan untuk warga bercocok tanam atau memberikan bantuan bibit beserta pupuknya.

“Terkait semua aset, Insyaallah saya sudah minta didata oleh Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT). Semua aset Pemkot Surabaya kalau itu tambak, kalau itu tanah bisa digunakan pertanian, maka saya manfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat Surabaya,” kata Cak Eri sapaan lekatnya.

Untuk mewujudkan hal itu, saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan warga terdampak Covid-19. Nah, apabila warga terdampak itu belum mendapatkan penghasilan, maka pemkot akan memberikan intervensi salah satunya memfasilitasi lahan agar dikelola mereka. Misalnya memanfaatkan lahan itu dengan bercocok tanam atau budidaya perikanan. “Kalau itu tambak, nanti kita beri benihnya dan nanti itu dikelola oleh warga biar menjadi pemasukan untuk warga Kota Surabaya,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Yuniarto Herlambang menjelaskan, bahwa dari total lahan seluas 11 hektar yang ditanam padi, hari ini yang dipanen sekitar 2 hektar. Untuk setiap 1 hektar yang dipanen itu menghasilkan Gabah Kering Panen (GKP) sekitar 7,312 ton. “Jadi kalau hari ini yang dipanen 2 hektar, maka GKP-nya dikali dua, atau sekitar 14,624 ton,” kata Herlambang.

Namun demikian, Herlambang menyebut, hasil GKP ini beratnya kemudian akan menyusut. Dari hasil panen 7,312 ton pada 1 hektar lahan, beratnya dapat menyusut menjadi 6,288 ton Gabah Kering Giling (GKG). Nah, ketika sudah melalui proses GKG, berat beras akan turun menjadi 3,961 ton dari hasil panen 7,312 ton pada 1 hektar lahan.

“Untuk bibit padi yang ditanam ini merupakan Varietas Ciherang, bantuan dari kami DKPP Surabaya. Selain bantuan bibit dan pupuk, kita juga memberikan bimbingan dan pendampingan kepada kelompok-kelompok tani di Surabaya,” pungkasnya.[iib]

Tags: