Pangdam Imbau Warga Waspadai Berita Hoax-Narkoba

Pangdam-V-Brawijaya-Mayjen-TNI-I-Made-Sukadana-dalam-amanat-acara-silaturahmi-Keluarga-Besar-TNI.

(Berinternet Sehat  ,Cegah Hoax)
Surabaya, Bhirawa
Maraknya beredar kabar hoax (informasi bohong) melalui media sosial (medsos) menjadi perhatian khusus Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana. Melalui acara silaturahmi Keluarga Besar TNI di Balai Prajurit Makodam V Brawijaya, Pangdam mengimbau masyarakat utamanya Keluarga Besar TNI mewaspadai berita hoax dan permasalahan narkoba, Kamis (30/3).
Acara silaturahmi ini dihadiri ratusan orang yang diantaranya berasal dari Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/POLRI Indonesia (FKPPI) Jatim, Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri), dan Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD).
Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana mengaku stabilitas Jatim selama ini aman, sehingga pembangunan ekonomi berjalan dengan baik. Namun, pihaknya menekankan bahwa perlunya menghadapi proxy war atau perang proxy. Terutama proxy war seperti berita hoax, serangan narkoba dan ideology radikal.
“Proxy war saat ini menyerang generasi muda kita. Kita semua harus bersama-sama memerangi proxy war ini, tidak hanya TNI Polri saja, tetapi seluruh anak bangsa bekerjasama untuk menghadapi proxy war, terutama keluarga besar TNI,” kata Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana, Kamis (30/3).
Untuk itu, pihaknya meminta pada keluarga besar TNI agar berupaya mencari tahu kebenarannya dulu sebelum menyebarluaskan informasi melalui medsos. “Menghentikan itu (berita hoax) susah karena kemajuan teknologi sulit dibendung,” tuturnya.
Selain itu, bahaya narkoba dan bahaya laten paham komunis perlu diwaspadai. Sebagai generasi muda bangsa, Made mengimbau para generasi muda ini paham akan sejarah berdirinya bangsa Indonesia sampai dengan kemerdekaannya. ]
Terlebih empat consensus guna menuju negara yang di cita-citakan, yakni paham akan Ideologi Pancasila, Undang-undang Dasar 1945 (UUD 45), Bhineka Tunggal Ika dan mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Made mengaku, saat ini PKI tidak akan muncul lagi, karena ada Tap MPR. Tapi yang banyak yakni berkaitan dengan sifat atau cara-cara komunis untuk mengadu domba bangsa ini dan bekuasa kembali. Cara-cara itu nampak jelas dan banyak dilakukan dilakukan di medsos. Sebagai anak bangsa, bahaya-bahaya tersebut perlu diwaspadai.
“Kita semua kan akan pensiun dan menjadi keluarga besar TNI. Silaturahim yang paling penting yakni menyampaikan perkembangan yang ada di tubuh TNI, isu-isu yang berkembang di negara ini dan apa yg menjadi kebijakan pimpinan TNI AD terhadap bangsa dan negara ini. Kami berharap keluarga besar TNI ikut membantu menangkal isu-isu yang negative, memerangi narkoba dan mewaspadai cara-cara komunis untuk berkuasa kembali,” harap Pangdam.
Internet Sehat
Maraknya berita bohong atau hoax di media sosial belakangan ini membuat Wakil Gubernur Jatim, Drs H Saifullah Yusuf mengingatkan kembali pentingnya klarifikasi dan mengecek kebenaran berita sebelum menyebarluaskannya. Hal ini penting dilakukan agar berita bohong atau hoax tidak menimbulkan keresahan di masyarakat yang berujung pada perpecahan.
Menurut Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, generasi muda dalam hal ini siswa SMA sangat penting diberikan pengetahuan terkait bahaya hoax ini. Sebab generasi muda merupakan pengguna internet dan media sosial yang besar.
“Kita harus membangkitkan kesadaran masyarakat bahwa kita harus selektif pada informasi yang kita terima terutama dari dunia maya atau media sosial. Informasi itu ada yang benar maupun hoax. Untuk itu kita harus membiasakan diri mengecek sebelum men-share suatu informasi,” katanya, saat menjadi pembicara dalam Pelatihan Internet Sehat dan Jurnalis Medsos untuk siswa SMA/SMK  di Auditorium Telkom Ketintang, Kamis (30/3).
Gus Ipul mengatakan, penggunaan internet terus meningkat dewasa ini. Ia mengutip data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bahwa pengguna internet di Pulau Jawa sebesar 84 persen. Pengguna internet di Indonesia adalah peringkat 5 dunia dengan jumlah pengguna 132,7 juta orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 18,4 persen atau 24,4 juta orang pengguna internet adalah usia remaja yakni 10-24 tahun. Selain itu, Indonesia merupakan negara pengguna Facebook terbanyak di dunia setelah India, Amerika, dan Brazil. Sedangkan pengguna twitter di Indonesia merupakan ketiga setelah Amerika Serikat dan India.
Lebih lanjut, menurutnya internet tak hanya digunakan orang dewasa tapi juga telah merembet pada kalangan anak-anak. Hal ini harus diantisipasi agar tidak menimbulkan dampak negatif penggunaannya, seperti bahaya pornografi di internet. Untuk itu, diperlukan kontrol dan pengawasan diri untuk menghindari dampak negatif ini.
“Perlunya kontrol diri pada anak ini untuk menghindari tontonan yang belum sesuai umurnya di internet. Orangtua dan guru di sekolah juga punya peran dalam mengawasi hal ini. Pendidikan punya peran penting disini,” kata orang nomor dua di Jatim ini.
Ia juga mengingatkan generasi muda untuk menggunakan internet secara bijak. “Pemanfaatan internet adalah sebuah pilihan. Orang harus menggunakannya secara bijak, salah satunya dengan mencari informasi positif untuk meraih kesuksesan,” katanya.
Acara pelatihan internet sehat ini diikuti oleh ratusan pelajar SMA/SMK yang ada di Surabaya dan sekitarnya. Ini merupakan ketiga kalinya pelatihan ini diselenggarakan dan bekerja sama dengan PT Telkom. Selain pelatihan internet sehat, peserta juga diajarkan tentang jurnalisme dan fotografi. [bed iib]

Tags: