Pangdam Silaturahmi dengan Forkopimda-Ulama

Pangdam V Brawijaya Mayjen I Made Sukamadana didampingi Dandim 0823 Situbondo Letkol Asyari saat menanam pohon dikompleks Kodim kemarin (16/2). [sawawi]

Situbondo, Bhirawa
Pandam V Brawijaya Mayjen I Made Sukadana beserta seluruh jajaran Makodam melakukan kunjungan ke Kabupaten Situbondo Kamis (16/2) untuk melakukan silaturahmi dengan Bupati Situbondo bersama jajaran Forkopimda danĀ  ulama.
Hadir juga sejumlah pimpinan SKPD dilingkungan Pemkab dan para organisasi kemasyarakatan (ormas) seperti NU, Muhammadiyah, Al Irsyad, LDII serta GP Ansor. Sebelum disambut Bupati dan Wabup dipendopo, Pangdam V Brawijaya sempat menenam pohon dikompleks Kodim 0823 bersama Dandim Letkol Asyari.
Dalam sambutannya I Made Sukadana mengajak seluruh elemen yang ada di Kota Santri untuk fokus mensukseskan pembangunan di Tanah Air. Pangdam juga memberikan arahan akan pentingnya pengamalan 4 konsensus dasar negara dan bangsa Indonesia yakni Pancasila; UUD 1945; Bhinneka Tunggal Ika serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Saya berharap tidak usah mempermasalahkan 4 pondasi dasar negara yang telah diperjuangkan oleh founding fathers Bangsa Indonesia,” katanya.
Selain itu, Pangdam juga mengajak para undangan untuk mengikuti aturan dan komitmen bersama yang telah diakui secara internasional serta meminta para ulama/kiai yang ada di Situbondo untuk tidak ikut dalam politik praktis. “Kalau kiai/ulama ikut berpolitik praktis akan berbahaya. Sebab apa yang diajak kiai/ulama itu akan selalu diikutiĀ  oleh masyarakat dan santrinya. Namun akan lebih baik jika fokus untuk ikut membangun pada pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat,” papar Pangdam.
Sementara itu Bupati Situbondo Dadang Wigiarto mengungkap satu diantara beberapa kejadian memilukan dimasa silam di Kota Santri Situbondo seperti pemotongan pohom asam di sepanjang pantura hingga memacetkan jalan nasional. Meski demikian, kata Bupati Dadang, saat ini demokrasi yang ada Situbondo sudah membaik karena adanya peran ketokohan ulama/kiai. “Mereka perlu diteladani karena cintanya kepada bangsa dan negara tidak pernah turun dan selalu bersama sama menemani masyarakat umum,” ujar Bupati Dadang.
Bupati Dadang juga berharap agar kiai tidak hanya fokus untuk memikirkan santri dan ponpesnya saja karena akan sangat berbahaya tetapi juga ikut terlibat dalam memelihara umat islam secara umum sebab kekuatan bangsa itu dibangun oleh struktur kemasyarakatan dan adat istiadat. Bupati Dadang juga meminta para kiai yang ada di Situbondo agar tidak tergerus arus modernisasi. “Kegiatan ini menjadi sangat isitimewa serta sangat berharga dan sangat mulia. Sebab Situbondo meski tidak dapat menyajikan postur Jatim dan nasional tetapi telah menjadi miniatur Indonesia yang sesungguhnya serta sangat idial. Ini akan menjadi referensi kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkap orang nomor satu di Pemkab Situbondo itu. [awi]

Tags: