Pangdam V Brawijaya Tekankan Nilai Kebhinekaan di Jatim

Kegiatan-Doa-Istighosah-bersama-TNI-Polri-dan-Masyarakat-Jatim-untuk-keselamatan-bangsa-dan-negara-yang-digelar-di-Lapangan-Hitam-Kodam-V-Brawijaya-Selasa-2211.-Oky-Abdul-Sholeh/bhirawa].

Kegiatan-Doa-Istighosah-bersama-TNI-Polri-dan-Masyarakat-Jatim-untuk-keselamatan-bangsa-dan-negara-yang-digelar-di-Lapangan-Hitam-Kodam-V-Brawijaya-Selasa-2211.-Oky-Abdul-Sholeh/bhirawa].

(Doa Istighosah bersama TNI-Polri dan Masyarakat Jatim)
Surabaya, Bhirawa
Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana mengadakan kegiatan doa bersama TNI, Polri dan masyarakat Jawa Timur di Lapangan Hitam Kodam V Brawijaya Jl Raden Wijaya, Surabaya, Selasa (22/11). Selain mendoakan keselamatan bangsa dan negara Indonesia, Pangdam menekankan untuk menjaga kebhineka tunggal ikaan di wilayah Jatim.
Bertemakan “Doa Istighosah bersama TNI, Polri dan Masyarakat Jatim untuk keselamatan bangsa dan negara. Istighosah ini dihadiri diantaranya Ketua MUI Jatim, Pejabat Kodam V Brawijaya, Pejabat TNI AL, TNI AU, Pejabat Polda Jatim dan tokoh agama serta elemen masyarakat Jatim.
Pangdam V Brawijaya mengatakan, istighosah ini bertujuan juga untuk mendoakan para pahlawan kusuma bangsa dan para pahlawan kita yang telah berhasil menyatukan bangsa Indonesia. Sebab, yang sebelumnya terdiri dari bermacam suku bangsa dan bahasa, sekarang menjadi satu yakni bangsa Indonesia.
“Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan dari bangsa Indonesia yang harus tetap kita junjung tinggi. Dengan jasa dan perjuangan para pahlawan, kini kita menjadi satu bangsa, yakni bangsa Indonesia dan bisa berjuang untuk meraih cita-cita bangsa ini,” kata Mayjen TNI I Made Sukadana, Selasa (22/11).
Lanjut Made, dengan adanya pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017, kita doakan agar proses demokrasi berjalan dengan lancar, aman, dan tertib dalam kebhinekaannya. Untuk itu, TNI-Polri merupakan cerminan kebhinekaan yang dibekali senjata, sehingga menjadi benteng terakhir kebhinekaan.
“Dalam menjaga kebhinekaan di Jatim, maka TNI-Polri harus bersinergi dengan masyarakat didalam moto dan semboyan berbeda-beda tetapi tetap satu,” ungkap Pangdam.
Ditanya perihal rencana makar di balik demonstrasi yang bakal digelar sejumlah organisasi massa pada 25 November dan 2 Desember mendatang, Made mengaku, TNI maupun Polri sudah menghimbau masyrakat terkait rencana aksi itu. Meski dalam berdemokrasi tidak dilarang untuk menyampaikan aspirasi, tapi alangkah baiknya hal itu disampaikan dengan baik dan diharapkan aspirasi itu tidak disampaikan dengan berbondong-bondong datang ke Jakarta
“Aspirasi di negara demokrasi ini tidak dilarang. Tapi alangkah indahnya jika disampaikan dengan baik dan cukup perwakilan saja yang menyuarahkan aksi tersebut. Tujuannya supaya tidak mengganggu aktifitas sehari-hari masyarakat, sehingga negara dan bangsa ini dapat menjalankan aktifitas dengan baik,” tegas Made.
Ditambahkan Made, untuk Jatim situasi saat ini kondusif, tertib dan aman. Terkait pengamanan akhir tahun, Made menghimbau baik TNI-Polri perlu mewaspadai situasi keamanan jelang natal maupun tahun baru. Tidak hanya TNI-Polri saja, tapi pihaknya meghimbau kepada masyarakat untuk turut membantu situasi Jatim aman dan tertib. “Kita juga perlu mewaspadai isu-isu teroris. Agar nantinya Jatim tetab aman kondusif,” pungkasnya. [bed]

Tags: