Pangdam V/Brawijaya Turut Bagikan Masker dan Sembako pada Driver Ojol

Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah membagikan sembako kepada driver ojok online di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersama Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah dan Kapolda Jatim membagikan masker kepada ratusan pengendara ojek online (ojol), Kamis (2/7). Pembagian masker ini dilakukan di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah mengatakan, pembagian masker ini merupakan upaya Pemerintah beserta TNI Polri dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Terutama bagi pengendara ojol yang bekerja di lapangan, masker ini ditujukan agar para pengedara ojol tetap memfokuskan protokol kesehatan dalam bekerja.
“Apa yang dilakukan ini (pembagian masker) sangat penting dalam upaya pemutusan mata rantai COVID-19 di Jatim, khususnya di Surabaya,” kata Mayjen TNI Widodo Iryansyah.
Alumnus Akmil 1987 ini menambahkan, para driver ojol ini tak hanya diberi masker. Tapi Forkopimda Jatim juga membagikan bingkisan yang berisi sembako dan voucher belanja kepada ratusan sopir ojek online dan ojek pangkalan.
“Kepedulian ini sangat dibutuhkan di tengah pandemi seperti sekarang ini. Selain sebagai upaya pencegahan, upaya ini juga merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim beserta Forkopimda Jatim dalam meringankan beban para driver ojek online,” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengaku, berdasarkan data, dengan kedisiplinan menggunakan masker kemungkinan penularan bisa turun sampai 60%. Dalam pembagian tersebut, Khofifah berpesan, agar para driver ojek online juga ikut menjadi influencer dalam menyampaikan pesan kepada warga untuk disiplin menggunakan masker.
“Para driver ini kita harapkan bisa menjadi speaker, bisa menjadi influencer, di mana saja, ketemu siapa saja, bahwa hari ini kita harus makin bisa beradaptasi, wajib menggunakan masker ketika kita keluar rumah, wajib menjaga jarak yang aman, wajib mencuci tangan dan seterusnya,” terangnya.
Menurut Khofifah, ini akan menjadi bagian dari pengingat bersama, bahwa kedisiplinan untuk menjalankan protokol kesehatan terus dikembangkan, disampaikan, dan disebarkan. Karena ini menjadi vaksin sementara yang paling ampuh dalam memutus manta rantai penyebaran Covid-19 sebelum betul-betul ditemukan obat atau vaksinnya.
“Supaya kita sehat, lingkungan kita sehat, jaga disiplin dan protokol kesehatan dengan baik, karena kita ingin Jogo Jawa Timur, dan kita ingin menjaga Indonesia yang sehat, produktif, dan kondusif,” harapnya.
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran mengatakan, gerakan Jatim bermasker terus akan digalakkan. Ini mengingat pemakaian masker bisa mencegah penularan COVID-19 hingga 60 persen. “Semua elemen masyarakat akan kita rangkul untuk menjadi pionir agar gerakan Jatim bermasker semakin menggelora. Kami TNI Polri akan mendukung dengan segenap kemampuan untuk menurunkan angka COVID-19,” katanya.
Tukang ojek pangkalan di Stasiun Gubeng lama, M Yusuf mengatakan, selama pandemi COVID-19, pendapatannya sangat tidak menentu. Terkadang mendapat Rp20.000 sampai Rp50.000 per hari. “Selama musim Corona ini, saya jarang dapat Rp50.000. Pernah membawa penumpang sampai Jombang, pernah ke Jember dengan ongkos Rp250.000. Pamekasan ongkos Rp 150.000 sampai Rp200.000,” ungkapnya. [bed.tam]

Tags: