Muhammad Zahidi Putu
Muhammad Zahidi Putu
Nama panggilan atau julukan terkadang lebih bagus dari nama asli, namun ada pula yang justru malah kurang enak didengar atau terkesan lucu.
Kondisi inilah yang sempat dialami oleh atlet ski air Muhammad Zahidi Putu, maklum saja selama ini atlet ski air peraih dua medali SEA Games Malaysia 2017 itu lebih akrab di panggil Pentol dari pada nama aslinya.
Ia mengakui awalnya sangat risih dengan panggilan itu, namun karena sering dipanggil Pentol, akhirnya putra pasangan Johar Fanani-Suzana Tucuan sudah merasa biasa. Apalagi banyak atlet lainnya juga di panggil dengan nama julukan.
“Saat kecil dan pertama latihan ski air saya suka potong gundul, nah sejak itu banyak teman latihan yang panggil Pentol. Sempat risih tapi akhirnya terbiasa juga,” kata mahasiswa Unitomo Surabaya itu.
Karena nama panggilan yang terkesan lucu dan unik, pemuda berkulit sawo matang itu justru bisa mudah bergaul dengan para atlet senior. Ia juga mendapatkan banyak ilmu dan trik saat melakukan jumping setelah mendengarkan arahan dari para pelatih maupun atlet senior yang sudah pernah meraih juara.
Pengalaman dan saran itulah menjadi modal utama untuk mengasah kemampuannya ‘menari’ diatas air. Latihan kerasnya akhirnya membuahkan hasil dengan meraih berbagai gelar juara baik nasional maupun internasional.
Saat SEA Games di Palembang 2011 ia berhasil meraih sekeping emas dan perak. Kemudian prestasinya melesat tajam saat berlomba di SEA Games Malaysia 2017 dengan merebut dua medali emas dari nomor Men’s Jumping dan Men’s Overall. Pada nomor Men’s Jumping, Pentol unggul atas sesama atlet Indonesia Ade Hermana dan wakil tuan rumah Malaysia Syahir Nasir.
Pentol juga menjadi yang terbaik di nomor Men’s Overall setelah mengandaskan perlawanan rekannya asal Indonesia Febrianto Kadir dan Mark Leong Kon Loong asal Singapura.
Hebatnya lagi ia berhasil memecahkan rekor di nomor jumping dengan lompatan sejauh 49.2 m mengalahkan lompatan atlet Indonesia lainnya Ade Herman (40.69m).
“Bangga bisa mempersembahkan prestasi buat Indonesia, jadi panggil aku Pentol,” kata pemuda kelahiran 5 juni 1990 itu. [wwn]
