Panglima TNI dan KASAU Takziah ke Rumah Duka Empat Prajurit Gugur

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono yang didampingi Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetya kunjungi rumah duka empat prajurit yang gugur dalam jatuhnya dua pesawat tempur Super Tucano, di Rumdin Perwira TNI AU Lanud Abd Saleh Malang.

Kab Malang, Bhirawa
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI R Agung Sasongkojati menyatakan, jika Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetya bersama masing-masing istri telah bertakziah ke rumah duka empat prajurit TNI AU, yang gugur dalam kecelakaan pesawat tempur Super Tucano.

“Kedatangan Panglima TNI dan KASAU di rumah Dinas Perwira TNI AU Lanud Abd Saleh Malang ini, untuk menyampaikan bela sungkawa dan penghargaan atas dharma bakti para prajurit yang gugur tersebut,” kata Marsma TNI Agung, dalam rilis yang dikeluarkan Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Senin (20/11).

Marsma Agung menyampaikan, hingga saat ini TNI AU sudah berhasil mengangkut beberapa bagian dari dua pesawat tempur Super Tucano dengan nomor seri pesawat TT-3111 dan TT-3103, yang jatuh pada Kamis (16/11) siang, di area pertanian milik warga, di area pertanian Desa Watugede, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan. Sedangkan dua pesawat yang jatuh tersebut bermarkas di Skadron 21 Landasan Udara (Lanud) Abdurachman Saleh (Abd) Saleh Malang.

Namun, katanya, belum seluruh bagian bisa diangkat. Karena terkendala masalah cuaca di lokasi yang terjal dan berbukit-bukit, sehingga sangat mengganggu proses evakuasi.. Dan dirinya juga memastikan bahwa Video Data Recorder/Network Centric Data Cartridge (VDR/NCDC) dari Super Tucano sudah berada di Lanud Abd Saleh Malang.

Meski NCDC bisa dibaca, tapi khusus Flight Recorder dari pesawat harus dikirim terlebih dahulu ke luar negeri untuk dibaca. “Untuk itu kita perlu waktu untuk menganalisa karena harus dikirim dulu,” terangnya.

Jenderal berbintang satu ini menjelaskan, proses pencarian dan pengumpulan barang-barang di lokasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano tersebut akan terus dilakukan sesuai dengan kondisi cuaca. Dan body pesawat akan dipotong-potong beberapa bagian agar mudah diangkut melalui jalan darat. Karena jalan udara dengan helikopter tidak menjadi opsi yang mungkin. Selain faktor cuaca juga lokasi yang ekstrim, diharapkan dalam waktu se-Minggu ini sudah bisa diangkut seluruhnya.

Perlu diketahui, berdasarkan Laporan Situasi (Lapsit) sebelumnya, kejadian awal pesawat Super Tucano TT-3111 dan TT-3103 perihal Lost Contact, pada Kamis (16/11), pukul 05.12 UTC/12.12 WIB. Dalam kejadian kecelakaan pesawat tersebut ada empat orang awak atau PIC, yakni Letkol (Pnb) Sandhra Gunawan (Frontseater) dan Kolonel (Adm) Widiono (Backseater) menggunakan pesawat dengan nomor seri (TT-3111). Sedangkan Mayor (Pnb) Yuda A Seta (Frontseater) dan Kolonel (Pnb) Subhan (Backseater) menggunakan pesawat seri (TT-3103). [cyn.iib]

Tags: