Panglima TNI Lakukan Pembaretan Gubernur se-Indonesia

DSCN7614Armatim Surabaya, Bhirawa
Bukti kedekatan dan kecintaan TNI terhadap rakyat, melalui Kepala Daerah, Panglima TNI Jenderal Moeldoko memberikan pembaretan dan brevet kepada Gubernur seluruh Indonesia, Senin (6/10) di Dermaga Semampir Ujung Koarmatim.
Pembaretan yang dilakukan jelang HUT TNI ke 69 (kemarin, red), merupakan wujud jalinan kerja sama dan peranan Kepala Daerah sebagai mitra TNI. Selain itu, pembaretan dan penyematan brevet kepada Gubernur se Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kebersamaan TNI dalam menciptakan kedamaian dan kesejahteraan bagi rakyat melalui Kepala Derah.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, penyematan baret hitam ini, sebenarnya diberikan kepada 34 Gubernur. Tapi, karena lima Gubernur berhalangan hadir dengan alasan ada kepentingan dantugas lain, maka pembaretan tetap dilakukan kepada 29 Gubernur yang hadir di Dermaga Semampir Ujung Koarmatim.
Adapun kelima Gubernur yang berhalangan hadir dalam pembaretan dan brevet adalah Gubernur Jawa Timur Dr. H, Soekarwo, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang sedang melaksanakan rapat paripurna pengunduran diri Jokowi sebagai Kepala Daerah, Gubernur Riau Annas Maamun, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak dan Gubernur Sulawesi Tengah Longi Djanggola
Tanpa kedatangan lima Gubernur, Panglima tetap melaksanakan pembaretan dan brevet kepada 29 Gubernur yang hadir. “Dengan rasa Hormat, kami menyematkan pembaretan dan brevet kepada Gubernur Seluruh Indonesia sebagai mitra TNI yang merupakan amanat rakyat,” terang Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Senin (6/10).
Menurutnya, pembaretan ini merupakan bentuk apresiasi TNI terhadap Rakyat melalui Kepala Daerah masing-masing. Dengan maksud membangun sinergi antara TNI dan rakyat guna membentuk kekuatan wilayah Indonesia dan memperkuat keutuhan NKRI. Serta mengamalkan tujuan dari Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
“Kerjasama antar TNI dan rakyat harus terjalin dengan baik. Sebab, tanpa adanya kerjasama, bagaimana kita bisa membentuk kekuatan bangsa Indonesia agar tidak dipandang sebelah mata oleh negara asing. Selain itu, keutuhan NKRI akan terjaga dengan adanya sinergi antara TNI dan rakyat,” tegas Panglima.
Disinggung makna pembaretan sendiri, pria asal Kediri ini menjabarkan, bahwa hal tersebut bukan bentuk upaya menciptakan Militerisasi, namun demi membangun pemikiran secara militer agar dapat memperkuat Keutuhan bangsa.
Sementara, Gubernur Sulawesi Selatan Shayrul Yasin Limpo saat memberikan sambutan mewakili seluruh kepala Daerah yang hadir dalam pembaretan mengatakan, kerja sama antara kepala daerah dengan TNI sangat diperlukan, karena Kesejahteraan tidak akan tercipta bila tidak ada keamanan. Dengan adanya keamanan dari pihak terkait maka seluruh Provinsi dapat membangun daerah.
Senada dengan hal itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X sangat mengapresiasi langkah Panglima TNI dalam pembaretan seluruh Gubernur yang bertepatan dengan HUT TNI ke 69, merupakan terobosan sangat luar biasa pendekatn TNI bersama Rakyat.
“Ini merupakan pengalaman tersendiri dan menjadi sejarah serta  menjadi kesinergian sangat positif antara TNI Rakyat melalui kepala daerah. Dengan langkah nyata ini semoga kesinambungan dapat terus terpelihara hingga seluruh Gubernur dapat membangun bangsa,” tandas Sri Sultan Hamengkubuwono. [bed]

Tags: